Suara dari Intan Jaya: Masyarakat Bangkit, Tegas Menolak OPM dan Dukung Kehadiran Aparat Keamanan

1 week ago 4

INTAN JAYA - Gelombang penolakan terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) kian bergema di berbagai wilayah Papua. Kali ini, suara lantang datang dari masyarakat Kabupaten Intan Jaya, yang dengan tegas menyatakan dukungan penuh kepada aparat keamanan (Apkam) sekaligus menolak keberadaan OPM yang dinilai telah lama meresahkan kehidupan warga.

Pernyataan sikap itu disampaikan oleh tokoh adat, pemuda, dan tokoh agama Intan Jaya pada Selasa (9/9/2025). Mereka menilai kehadiran Apkam bukan ancaman, melainkan jaminan keamanan agar masyarakat bisa hidup damai dan terbebas dari teror kelompok bersenjata.

Selama ini, aktivitas OPM dinilai membawa luka yang mendalam bagi warga: mulai dari penembakan terhadap masyarakat sipil, aksi pemalakan di jalan, hingga perusakan fasilitas umum yang sejatinya dibangun untuk kepentingan rakyat sendiri. Kondisi tersebut membuat masyarakat semakin menyadari bahwa OPM tidak lagi mewakili kepentingan rakyat Papua, melainkan hanya menghadirkan penderitaan.

Tokoh Adat: Aparat Membawa Rasa Aman

Salah satu tokoh masyarakat Intan Jaya, Yonas Wakerkwa, menyatakan dukungan penuh kepada aparat keamanan. Menurutnya, warga justru merasa lebih terlindungi dengan kehadiran TNI-Polri.

“Kami menyambut baik kehadiran aparat keamanan di Intan Jaya. Kehadiran mereka memberi rasa aman bagi masyarakat. OPM justru membuat keresahan, menebar ancaman, dan menghalangi masyarakat untuk hidup tenang, ” ujar Yonas.

Pemuda Papua: Ingin Sekolah, Ingin Damai

Dukungan senada datang dari generasi muda. Markus Sondegau, tokoh pemuda setempat, menegaskan bahwa pemuda Papua sudah bosan dengan teror OPM.

“Kami sudah tidak mau lagi ditakut-takuti oleh OPM. Generasi muda Papua ingin sekolah, ingin bekerja, ingin hidup damai. Karena itu, kami berdiri bersama aparat keamanan untuk menolak kehadiran OPM di tanah kami, ” tegas Markus.

Bagi Markus dan rekan-rekannya, masa depan Papua harus dibangun dengan pendidikan dan pembangunan, bukan dengan senjata dan kekerasan.

Tokoh Agama: Tuhan Menghendaki Damai

Dari sisi rohani, suara tegas juga datang dari Pendeta Elias Tekege, tokoh agama di Intan Jaya. Ia menekankan bahwa kekerasan tidak pernah sejalan dengan ajaran iman.

“Kami percaya bahwa Tuhan menginginkan kedamaian. Karena itu, masyarakat harus menolak segala tindakan kekerasan yang dilakukan OPM. Aparat yang hadir di tengah-tengah kita adalah mitra untuk menjaga keamanan, bukan musuh, ” ujar Elias.

Pendeta Elias juga mengajak seluruh umat untuk menjaga persatuan, tidak terprovokasi, dan bersatu dalam menjaga keamanan wilayah.

Suara Masyarakat, Suara Hati Papua

Pernyataan sikap masyarakat Intan Jaya ini menjadi gambaran bahwa semakin banyak warga Papua yang berani bersuara menolak OPM. Warga semakin sadar bahwa kelompok tersebut tidak memberikan solusi, tetapi justru merusak sendi-sendi kehidupan sosial, ekonomi, dan pendidikan masyarakat Papua.

Dukungan terhadap aparat keamanan juga menegaskan bahwa masyarakat mendambakan stabilitas, pembangunan, dan kedamaian. Mereka ingin kembali beraktivitas tanpa rasa takut, anak-anak bisa bersekolah tanpa gangguan, dan roda perekonomian lokal bisa berputar dengan tenang.

Di tengah berbagai tantangan yang masih dihadapi Papua, suara lantang dari Intan Jaya ini menjadi bukti bahwa rakyat tidak tinggal diam. Mereka memilih berdiri bersama negara, menolak kekerasan, dan berjuang demi masa depan Papua yang damai dan sejahtera.

(APK/ Wartamiliter.com )

Read Entire Article
Karya | Politics | | |