Waspada Modus Penipuan Berkedok Bantuan BPJS Ketenagakerjaan

12 hours ago 6

KARANGLEWAS – Seorang sopir sekaligus peternak ikan, sebut saja AS, warga Desa Singasari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, mengetuk pintu kewaspadaan bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dari peluh jerihnya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, ia tak sekadar bekerja mencari nafkah, namun juga menjaga amanah keluarga, termasuk sang kakak perempuan berinisial YYN, seorang pedagang tangguh.

Saat itu YYN menerima telepon dari seseorang tak dikenal, yang mengabarkan bahwa ia mendapat bantuan uang dari BPJS Ketenagakerjaan. Tak lama berselang, datanglah seorang lelaki setengah baya ke rumah, mengaku sebagai pihak yang hendak "membantu" proses pencairan dana tersebut, dan memberika penjelasa. Termasuk membuka contoh aplikasi JMO, termsuk pembuatan akun peserta untuk login dan lin sebagainya.

Namun, akal sehat dan insting hati AS tak bisa dibeli dengan kata-kata manis. Ia segera menghubungi Perisai Purwokerto Barat, garda terdepan edukasi dan advokasi BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor informal atau bukan penerima upah (BPU) Perisai pun menanyakan dengan tegas,

"Apakah tamu tersebut membawa surat tugas resmi ? Apakah ia mengenakan ID Card ? Jika iya, mohon difoto dan direkam video saat ia menjelaskan maksud kedatangannya, " ungkapnya. 

Perisai menjelaskan, bahwa pencairan dana JHT, JKK, atau JKM selalu melalui sistem resmi: peserta datang sendiri ke kantor BPJS Ketenagakerjaan, atau jika ahli waris, wajib membawa kelengkapan dokumen yang sah. 

Tidak ada biaya, tidak ada calo, tidak ada biro jasa. Semua dana langsung ditransfer ke rekening peserta atau ahli waris. Tidak ada jalur belakang. Tidak ada MoU dengan pihak ketiga. Itu prinsip yang dijaga dari pusat hingga cabang.

Mendengar permintaan dokumentasi, si tamu mendadak gelisah. Ia menolak difoto, enggan menunjukkan KTP apalagi surat tugas. Dalam waktu singkat, ia pamit pulang, entah ke mana arah langkahnya, namun jelas bukan dari jalan kebenaran.

"Allah SWT memberi akal, agar manusia tak terperdaya oleh janji-janji palsu. Hidayah bukan hanya soal ibadah, tapi juga dalam menjaga hak dan harta dari tipu daya, " tutur AS sembari mengucap syukur.

Kisah ini menjadi peringatan bagi masyarakat luas, Jangan mudah percaya dengan kabar "bantuan" yang datang tiba-tiba, apalagi lewat orang tak dikenal.

Jangan berikan fotokopi KTP, KK, atau buku rekening kepada pihak yang tidak jelas legalitas dan niatnya. Jangan biarkan keinginan cepat cair membuat hati lengah dan pikiran dikaburkan oleh jebakan.

Jika ada kebingungan, hubungi langsung Kantor BPJS Ketenagakerjaan atau perisai resmi di wilayah setempat.

“Waspada adalah bagian dari iman. Melindungi keluarga dari kebohongan, adalah jihad dalam diam, " Tegas Perisai kepada AS.

Ditempat terpisah, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto Muhammad Ramdhoni, saat dikonfirmasi awak media via telepon, Rabu sore (02/07/2025),  

"Masyarakat harus semakin cerdas dan waspada, karena praktik percaloan dengan berbagai modus terus bermunculan dan berkembang. Bahkan di berbagai media sosial, banyak ditemukan penawaran jasa pencairan JHT yang tidak resmi, " terangnya. 

"Para calo kini makin kreatif dalam menipu. Oleh karena itu, kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi ke berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, agar mereka dapat mengedukasi warganya dan menjalankan amanah perlindungan dengan benar, " Pungkasnya.

(Djarmanto - YF2DOI)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |