BRI Research Institute Berdayakan UMKM Perempuan dan Pemuda Lewat Digitalisasi

4 days ago 9

JAKARTA - Harapan besar membuncah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perempuan dan pemuda di seluruh Indonesia. Melalui terobosan inovatif, BRI Research Institute (BRIRINS) bertekad membekali mereka dengan kekuatan digital, pendampingan intensif, dan jejaring kolaborasi lintas sektor. Tujuannya jelas: mendorong pertumbuhan UMKM agar semakin maju, merangkul inklusi ekonomi, serta membuka lebar akses pasar yang berkelanjutan.

Project Leader BRI Research Institute, Nilam Nirmala, menjelaskan bahwa motor penggerak upaya ini adalah platform 'Perempuan Cerdas Digital'. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi apik dengan Kedutaan Besar Inggris Jakarta melalui Digital Access Programme (DAP).

"Platform ini adalah sebuah learning management system (LMS) yang dirancang untuk mendorong dan memperluas inklusi digital bagi wirausaha perempuan dan pemuda di seluruh Indonesia, " ungkap Nilam dalam sebuah keterangan di Jakarta, Sabtu (12/09/2025).

Baginya, semangat juang dan kreativitas para wirausaha perempuan dan pemuda di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menjadi inspirasi tak ternilai. "Melalui perangkat digital, pendampingan, dan peluncuran platform Perempuan Cerdas Digital, kami meyakini mereka kini memiliki fondasi yang lebih kuat untuk tumbuh dan berkembang, " ujarnya penuh keyakinan.

Ia pun berharap, semangat kolaborasi yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan komunitas akan terus membara, memastikan inklusi digital benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan.

Linsi, Koordinator Pojok Digital dari Desa Loyok, Lombok, berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana program ini mengubah pandangannya dalam menjalankan usaha. Dulu, Linsi lebih mengandalkan cara tradisional. Namun, berkat pelatihan dan perangkat digital yang diperkenalkan, ia kini mahir mencatat keuangan, menerima pembayaran non-tunai, bahkan berani menjajakan produknya di ranah daring.

"Saya melihat bagaimana program ini telah memberdayakan begitu banyak perempuan pelaku UMKM lainnya, memberi mereka kepercayaan diri yang lebih besar untuk mengelola usaha secara digital, " kata Linsi, matanya berbinar.

Peran sebagai Koordinator Pojok Digital memberikannya optimisme baru, membuka peluang untuk menyebarkan dampak positif program ini ke UMKM lain di wilayahnya. "Saya memandang ini bukan sekadar peran, melainkan tanggung jawab untuk berbagi pengetahuan dan mendukung lebih banyak perempuan dan pemuda agar bersama-sama kita dapat tumbuh lebih kuat di era digital ini, " imbuhnya dengan penuh semangat.

Matthew Downing, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, menambahkan bahwa platform 'Perempuan Cerdas Digital' dirancang dengan materi pembelajaran yang telah teruji, mencakup pencatatan keuangan digital, transaksi digital, langkah-langkah bergabung dengan e-commerce, hingga pengembangan keterampilan pendampingan (mentorship).

"Terintegrasi dengan platform nasional, inisiatif ini memperkuat kolaborasi dan memperluas peluang bagi pelaku usaha mikro dalam ekonomi digital, " jelas Matthew.

Program ini juga mendukung pembentukan Pojok Digital, sebuah pusat pembelajaran yang didedikasikan bagi pelaku UMKM untuk mengaplikasikan teori bisnis digital dalam praktik nyata. "Empat Pojok Digital telah diluncurkan di Lombok, berfungsi sebagai ruang fisik maupun virtual bagi wirausaha perempuan dan pemuda untuk saling belajar serta menumbuhkan inovasi, " tuturnya.

Pelaksanaan program yang dimulai Februari 2025 ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan sebelumnya di Jawa Barat dan Lampung, yang telah melatih sekitar 500 penerima manfaat dan 100 mentor dalam integrasi alat digital. Fase kedua ini menyasar sekitar 250 wirausaha mikro perempuan dan pemuda dari empat lokasi utama di Pulau Lombok: Desa Lantan, Desa Loyok, Kecamatan Sembalun, dan Desa Senaru.

Tak hanya fokus pada aspek ekonomi, program ini juga sangat menekankan perlindungan, termasuk peningkatan kesadaran tentang Pencegahan Eksploitasi, Penyalahgunaan, dan Pelecehan Seksual (SEAH). Tujuannya adalah memastikan perempuan tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga sosial dan dalam lingkungan yang aman.

"Seiring percepatan adopsi digital di kalangan UMKM, peran mereka dalam ekosistem digital Indonesia yang lebih luas akan semakin signifikan, " pungkas Matthew, menggarisbawahi potensi besar UMKM di era digital. (Investment)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |