PUNCAK - Di tengah kabut tebal dan dinginnya udara pegunungan Papua, secercah harapan hadir bagi warga Kampung Wako, Distrik Gome, Kabupaten Puncak. Pada Senin (22/9/2025), prajurit Pos Kout Koper Satgas TNI melaksanakan kegiatan Pembinaan Teritorial (Binter) Terbatas dengan menggelar pelayanan kesehatan gratis. Bukan dengan senjata, melainkan dengan stetoskop, tensimeter, dan obat-obatan, mereka menuliskan kisah pengabdian yang penuh ketulusan.
Kegiatan ini dipimpin oleh Serda Hermawan, Bintara Kesehatan yang dengan penuh dedikasi menyambangi warga dari rumah ke rumah. Kehadiran mereka seolah menjadi cahaya yang menerobos kesunyian, menghadirkan harapan baru bagi masyarakat yang selama ini kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan akibat medan yang terjal, jarak jauh, dan biaya mahal.
Salah satu warga, Mama Denis, tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan,
“Dokdat (Dokter Datang) dari TNI selalu kami nantikan. Kami di sini jauh dari puskesmas, jalan sulit, biaya mahal. Terima kasih Serda Hermawan dan anak buah sudah datang, periksa saya dan cucu saya, kasih obat. Tuhan memberkati TNI.”
Senyum tulus yang terpancar dari wajah Mama Denis dan warga lainnya menjadi bukti bahwa kehadiran prajurit TNI bukan sekadar memberi obat, tetapi juga menyembuhkan hati.
Komitmen ini ditegaskan oleh Letda Ckm Muh Akbar Amd Kep, Danpos Kout Koper.
“Pelayanan kesehatan ini adalah ikhtiar kecil kami dari Pos Kout Koper untuk meringankan beban saudara-saudara di Kampung Wako. Kehadiran TNI harus dirasakan sebagai sahabat yang melindungi, mengayomi, dan membangun. Mereka bagian dari kita, dan kesehatan mereka adalah tanggung jawab kita bersama. Inilah wujud Bhakti TNI untuk rakyat, bahkan di pelosok paling terpencil sekalipun, ” tegasnya.
Sepanjang kegiatan, prajurit TNI melayani masyarakat dengan penuh kesabaran. Setiap denyut nadi yang diperiksa, setiap obat yang diberikan, menjadi simbol kepedulian yang sederhana namun mendalam. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang menembus kabut, mendaki bukit, dan menyebrangi sungai demi memastikan tak ada satupun rakyat yang terlupakan.
Hari itu, Kampung Wako terasa lebih hangat. Bukan karena teriknya matahari, melainkan karena kasih yang dibawa oleh prajurit Pos Kout Koper. Mereka hadir sebagai sahabat, keluarga, sekaligus pengayom, membuktikan bahwa misi terbesar seorang prajurit bukan hanya menjaga batas negara, tetapi juga menjaga denyut kehidupan rakyatnya.
Pelayanan kesehatan di kampung di atas awan itu kini tercatat bukan hanya sebagai agenda Satgas, tetapi juga sebagai kisah kemanusiaan yang akan dikenang dan diteruskan dalam doa masyarakat Papua.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Priharton