Dugaan Penipuan Oknum Guru PNS Sumenep: Saksi dari Kepulauan dan Terlapor Mangkir dari Panggilan Penyidik

SUMENEP – Penanganan kasus dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan dana sebesar Rp50 juta yang diduga dilakukan oleh oknum guru PNS berinisial AHMAD kini memasuki babak baru. Setelah melalui sejumlah kendala teknis, Satreskrim Polres Sumenep memastikan bahwa perkara ini akan segera ditingkatkan ke tahap penyidikan.

Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, S.H., menjelaskan bahwa kendala utama dalam proses awal penyelidikan adalah terkait dengan keberadaan saksi pelapor yang berdomisili di wilayah kepulauan. "Posisi saksi di kepulauan sempat menghambat proses karena membutuhkan waktu untuk menghadirkan mereka. Namun saat ini seluruh saksi sudah hadir dan telah memberikan keterangan, " ujarnya, Kamis (1/5/2025).

Sementara itu, AHMAD selaku terlapor dalam kasus ini, telah dua kali dipanggil oleh penyidik, namun tidak memenuhi panggilan tersebut. Menanggapi hal itu, AKP Widiarti menyebutkan bahwa penyidik akan mengambil langkah tegas dengan menaikkan status penanganan kasus ke tahap penyidikan.

“Kami berkomitmen untuk menangani setiap laporan dengan profesionalisme dan memastikan hak semua pihak tetap terjaga, ” tambahnya.

Kasus ini bermula pada tahun 2023, ketika korban, Tsabit Hasan (44), warga Dusun Somber, Kecamatan Nonggunong, Kabupaten Sumenep, membeli dua unit laptop dari AHMAD. Tak lama kemudian, AHMAD menawarkan kerja sama investasi dalam bisnis jual beli laptop dengan iming-iming keuntungan. Meskipun awalnya menolak, korban akhirnya tergiur setelah menerima bujukan berulang kali melalui pesan WhatsApp, dan mentransfer uang sebesar Rp50 juta ke rekening AHMAD melalui Bank BRI Unit Sapudi pada 22 Februari 2023.

Laporan resmi atas kasus ini telah diterima Polres Sumenep dengan nomor: STTLP/B/47/III/2024/SPKT/POLRES SUMENEP/POLDA JAWA TIMUR tertanggal 2 Maret 2024, berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/47/III/2024/SPKT/POLRES SUMENEP/POLDA JAWA TIMUR.