Pasaman — Bupati Pasaman Welly Suhery menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan visi Pasaman Bangkit dengan menjalin komunikasi intensif bersama para anggota DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meski baru menjabat, Welly bukan sosok baru dalam internal PKB dan langsung tancap gas membangun sinergi strategis dengan pusat.
Langkah ini pun membuahkan hasil signifikan. Dalam pertemuan partai di Jakarta baru-baru ini, Ketua Fraksi PKB DPR RI, Dr. H. Jazilul Fawaid, S.Q., M.A. (Gus Jazil), menyampaikan komitmen kuat dari 58 anggota DPR RI Fraksi PKB untuk mendukung pembangunan di Pasaman.
“Sebanyak 58 anggota DPR RI dari PKB siap mendukung Pak Welly membangkitkan Pasaman, ” ujar Gus Jazil kepada Welly Suhery dalam pertemuan tersebut.
Welly Suhery, yang dikenal dengan gaya kepemimpinan rapi dan bersahaja, menyambut dukungan tersebut dengan penuh rasa syukur.
“Alhamdulillah, terima kasih Gus. Semoga ini menjadi imun luar biasa bagi saya dalam memimpin Pasaman, ” ungkap Welly yang akrab disapa Pode.
Tak berhenti pada Gus Jazil, Welly juga menjalin komunikasi strategis dengan tokoh-tokoh penting lainnya dari PKB. Ia mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Muhammad Hanif Dhakiri, yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional, moneter, dan sektor jasa keuangan.
> “Alhamdulillah, Pak Hanif Dhakiri mendukung. Kita berharap beliau bisa membantu Pasaman agar lebih baik ke depannya, ” jelas Pode usai pertemuan.
Dukungan serupa juga datang dari Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, yang membidangi urusan agama, sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak. Komunikasi yang terjalin ini menjadi bukti bahwa Welly Suhery tidak sekadar fokus pada pembangunan di tingkat lokal, tetapi juga aktif membangun jejaring nasional.
Menurut Welly, komunikasi yang ia bangun dengan para tokoh PKB di pusat bukan hanya basa-basi, melainkan sinergi nyata yang diharapkan berdampak langsung bagi pembangunan dan pelayanan publik di Pasaman.
“Dengan komunikasi yang baik dan terstruktur, kita bisa membuka peluang program dan dukungan anggaran dari pusat, ” tegasnya.
Salah seorang perantau asal Pasaman bahkan mengapresiasi langkah Welly Suhery yang dinilainya visioner dan progresif.
“Pode bukan pemimpin biasa. Dengan kebersahajaannya, ia mampu menembus jalur nasional demi kemajuan kampung halamannya, ” ujarnya.
Menariknya, perjalanan politik Welly Suhery sempat diragukan oleh sebagian kalangan saat pencalonannya. Ia dianggap tak memiliki jaringan pusat atau pengalaman birokrasi mumpuni, bahkan dicibir sebagai "tukang tambal ban". Namun kini, stigma itu terbantahkan oleh kerja nyata dan relasi yang berhasil ia bangun.
Kini, Welly Suhery tampil sebagai pemimpin yang aktif membangun kolaborasi lintas sektor. Dengan pendekatan dari pinggiran dan keberanian melangkah, ia membawa harapan baru bagi masa depan Pasaman.