H.Medi S.pd : Kebun dari Galon Inovasi Edukasi Hijau SDN 2 Majennang Tanamkan Cinta Lingkungan Sejak Dini

8 hours ago 5

PANGKEP SULSEL – Suasana berbeda terlihat di halaman SDN 2 Majennang, Kelurahan Tonasa Satu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Tampak sejumlah tanaman lombok (cabai) tumbuh subur di dalam galon galon bekas yang disusun rapi membentuk taman mini yang asri dan edukatif.

Kepala Sekolah SDN 2 Majennang, Media, S.Pd, yang ditemui di sela-sela aktivitasnya, mengatakan bahwa taman sekolah ini bukan hanya untuk memperindah lingkungan, tetapi menjadi bagian penting dari proses pembelajaran siswa.

“Halamannya terbatas, tapi kami tak kehabisan akal. Baskom bekas bisa jadi kebun mini. Ini bukan sekadar taman, tapi media belajar yang nyata untuk siswa, ” ujarnya antusias.

Menurut Media, pembelajaran yang menyentuh langsung dengan lingkungan sekitar memberi pengalaman lebih mendalam bagi siswa, khususnya dalam mata pelajaran IPA, prakarya, dan pendidikan lingkungan hidup.

Selain lombok, siswa juga diajarkan menanam berbagai tanaman lain seperti tomat, kangkung, dan bunga-bunga lokal yang mudah dirawat. Semua tanaman ditanam menggunakan media, galon, baskom bekas, ember rusak, dan botol plastik yang sudah tidak digunakan.

"Ini sekaligus edukasi soal daur ulang dan memanfaatkan barang bekas. Anak-anak jadi paham bahwa sampah bukan hanya untuk dibuang, tapi bisa dimanfaatkan, " tambahnya.

Program ini mendapatkan dukungan dari guru-guru dan orang tua siswa. Bahkan, beberapa wali murid menyumbangkan baskom dan media tanam sebagai bentuk partisipasi mereka.

Para siswa pun terlihat antusias setiap kali diajak ke taman. Mereka bergiliran menyiram tanaman, memantau pertumbuhan cabai, dan mendokumentasikan prosesnya sebagai bagian dari tugas sekolah.

“Kalau mereka tanam sendiri, rawat sendiri, dan panen sendiri, maka mereka belajar langsung nilai kerja keras, tanggung jawab, dan ketekunan, ” jelas Media.

Inovasi sederhana ini juga membawa semangat baru bagi warga sekolah. Lingkungan yang hijau dan produktif memberikan suasana yang lebih nyaman untuk belajar dan bekerja.

Media berharap model taman edukatif ini bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain di Pangkep, terutama yang memiliki keterbatasan lahan atau anggaran. “Kuncinya adalah kreativitas dan kemauan untuk memulai, ” katanya.

Ke depan, SDN 2 Majennang berencana menambah jenis tanaman dan membuat pojok literasi hijau, tempat siswa bisa membaca buku di sekitar kebun mini tersebut.

“Belajar itu tidak harus di dalam kelas. Lewat kebun ini, anak-anak bisa belajar tentang kehidupan, tanggung jawab, dan pentingnya merawat bumi, ” tutup Media sambil tersenyum. ( Herman Djide)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |