JAKARTA - Sebuah babak baru dalam karier profesional telah dibuka bagi Hasan Nasbi, sosok yang sebelumnya dikenal luas memegang kendali komunikasi di lingkungan Istana Kepresidenan. Kini, ia secara resmi mengemban amanah baru sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero), sebuah penunjukan yang cukup menyita perhatian publik.
Langkah strategis ini tertuang dalam keputusan para pemegang saham perusahaan energi raksasa tersebut, dengan tanggal efektif penunjukan tertera pada 11 September 2025. Keputusan ini menggarisbawahi kepercayaan yang diberikan kepada Hasan Nasbi untuk berkontribusi dalam jajaran dewan komisaris Pertamina.
“Mengacu salinan keputusan para pemegang saham perusahaan, Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) per tanggal 11 September 2025, ” demikian disampaikan oleh VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, melalui keterangan tertulis yang dirilis pada Sabtu, 20 September 2025.
Kehadiran Hasan Nasbi kini juga telah terkonfirmasi melalui laman resmi Pertamina, di mana namanya tercantum dengan jelas dalam daftar anggota dewan komisaris. Profilnya menyebutkan bahwa pengangkatannya didasarkan pada Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-247/MBU/09/2025, serta keputusan dari Direktur Utama PT Danantara Asset.
Sebelum melangkah ke Pertamina, Hasan Nasbi memiliki rekam jejak yang kuat di bidang komunikasi publik. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), sebuah lembaga yang kini telah bertransformasi nama menjadi Badan Komunikasi Pemerintah. Posisi tersebut ia tinggalkan dan digantikan oleh Angga Raka Prabowo.
Perjalanan akademik Hasan Nasbi membawanya meraih gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 11 Oktober 1979. Pengalamannya yang panjang di dunia komunikasi, termasuk memimpin Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia, tentu akan menjadi bekal berharga dalam mengemban tugas barunya.
Dengan penunjukan ini, Hasan Nasbi akan bergabung dan berbagi pengalaman dengan para profesional lain yang telah lebih dulu menghuni jajaran dewan komisaris Pertamina. Di antara nama-nama yang akan duduk bersamanya adalah Mochamad Iriawan, Todotua Pasaribu, Heru Pambudi, Bambang Suswantono, Condro Kirono, Nanik Sudaryati Deyang, dan Raden Adjeng Sondaryani. Kolaborasi ini diharapkan dapat membawa angin segar dan strategi baru bagi kemajuan Pertamina. (PERS)
