PAPUA - Kembali terjadi penyebaran informasi palsu yang dilancarkan oleh simpatisan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kali ini, mereka mengklaim bahwa tiga anggota TNI menjadi korban penembakan di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, kabar tersebut terbukti hoaks yang sengaja disebarkan untuk menimbulkan keresahan dan menciptakan citra seolah wilayah Papua masih dalam kontrol kelompok separatis bersenjata. Selasa 24 Juni 2025.
Bapak Charles, Kepala Kampung Distrik Sinak, langsung membantah isu yang meresahkan tersebut. “Saya pastikan tidak ada penembakan seperti yang diberitakan. Kami bersama aparat keamanan terus memantau keadaan, dan semua berjalan aman dan terkendali. Informasi seperti ini hanya akan merugikan masyarakat dan memperburuk situasi, ” tegasnya.
Pendeta Yas Murib, tokoh agama setempat, juga menyayangkan penyebaran hoaks tersebut. “Hoaks ini bukan hanya menciptakan ketegangan, tetapi juga merusak hubungan baik yang telah terjalin antara masyarakat dan aparat keamanan. Kalau mereka benar-benar peduli pada Papua, mereka harus menjaga kedamaian, bukan menebar ketakutan, ” ujarnya dengan nada prihatin.
Kepala Suku Dani, Desman Murib, juga mengkritik keras penyebaran informasi palsu ini. Menurutnya, tindakan ini mencerminkan kepanikan OPM yang semakin kehilangan dukungan dari masyarakat. “Mereka sudah tidak memiliki kepercayaan dari rakyat, jadi mereka membuat kebohongan untuk tetap eksis. Namun, masyarakat Papua kini sudah lebih cerdas dalam memilah informasi yang benar, ” kata Desman.
Klarifikasi dari berbagai pihak dan fakta yang ada di lapangan membuktikan bahwa informasi tersebut tidak benar. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya dengan kabar yang tidak jelas sumbernya dan selalu memverifikasi sebelum menyebarkan informasi. Pemerintah dan aparat keamanan pun terus mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan bersama dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan semakin terbukanya kesadaran masyarakat terhadap hoaks yang disebarkan oleh OPM, kelompok ini semakin kehilangan pengaruhnya di mata rakyat. Rakyat Papua kini lebih memilih hidup dalam kedamaian, mendukung pembangunan, dan menentang segala bentuk kekerasan dan manipulasi informasi. (*/Red)