Irene Umar: Ekonomi Kreatif, Kebanggaan dan Mesin Pertumbuhan Baru Indonesia

4 hours ago 1

JAKARTA - Semangat membara terpancar dari Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, saat ia menyerukan kepada para 'pejuang' ekonomi kreatif untuk menumbuhkan rasa bangga yang mendalam terhadap karya-karya inovatif mereka. Irene menekankan bahwa produk kreatif bukan sekadar barang seni, melainkan sebuah 'mesin pertumbuhan baru' yang krusial bagi perekonomian bangsa.

"Kita sendiri harus ada pride terhadap yang ‘saya lakukan ini adalah mesin baru pertumbuhan ekonomi’. Tapi ingat jangan terlalu sombong ya, tetap harus humble, targetnya gak main-main, 8 persen kepada pertumbuhan GDP. Dan itu real gak sih bisa dilakukan? Bisa!, " tegas Irene dalam acara Naraya Bekreasi Seni menuju Hari Ekraf Nasional, di Jakarta, Minggu (19/10/2025).

Semangat optimisme ini bukan tanpa dasar. Irene mengungkapkan bahwa ekonomi kreatif Indonesia kini telah menembus batas negara, merambah pasar internasional, dan produk-produknya telah memikat hati konsumen mulai dari Jepang hingga Rusia.

Untuk itu, para pelaku ekonomi kreatif dituntut kesiapan mental dan strategi matang dalam memasarkan produknya, dengan target utama merambah pasar ekspor dan berani menerima pesanan dalam skala besar.

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) siap menjadi garda terdepan dalam mendukung para pejuang ekraf. Salah satu bentuk dukungannya adalah memfasilitasi partisipasi produk kreatif dalam berbagai festival internasional, sebuah langkah strategis untuk memperkenalkan kekayaan kreatif Indonesia ke kancah global.

Dukungan Kemenekraf ini juga diperkuat oleh jaringan Kedutaan Besar Republik Indonesia di berbagai negara tujuan. Melalui berbagai aktivasi yang didukung oleh KBRI, produk-produk unggulan Indonesia diharapkan semakin dikenal luas di seluruh dunia.

"Maka dari itu di Ekraf ada yang namanya newsletter yang kita berikan kepada semua KBRI dan kita akurasi langsung supaya mereka tahu jualan Indonesia seperti apa. Tapi tugas utama dari pejuang ekraf adalah harus siap, " ujar Irene.

Lebih lanjut, Kemenekraf juga berkomitmen memfasilitasi perluasan pasar produk ekraf dengan memberikan perlindungan kekayaan intelektual (KI) dan intellectual property (IP) lokal. Langkah ini krusial agar para kreator dapat berkolaborasi dengan pihak lain untuk membuka akses pasar yang lebih luas.

Sinergi dengan pemerintah daerah juga menjadi fokus Kemenekraf. Melalui inisiatif seperti Jalur Kreatif Jakarta, yang mengubah rute Blok M hingga Kota Tua menjadi etalase karya kreator lokal, serta mengaktifkan berbagai komunitas sebagai 'playground' bagi para pelaku ekraf, diharapkan promosi produk kreatif semakin masif.

Irene menambahkan bahwa keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, hingga sektor swasta, menjadi motivasi luar biasa bagi para pelaku ekraf untuk terus berinovasi dan memasarkan produknya. Dukungan yang solid ini menjadi fondasi kuat untuk menggerakkan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kalau ekraf itu mesinnya udah hangat gitu loh. Karena ada Gekraf, kemudian ada para teman-teman pelaku berjuang, sama juga ada pemerintah daerah yang sangat mendukung. Jadi ini tinggal gaspol, " pungkas Irene. (PERS

Read Entire Article
Karya | Politics | | |