Ironi Perjuangan: Sebby Sambom Hidup Nyaman, Anggota OPM Gugur di Hutan Papua

3 hours ago 4

JAYAPURA - Nama Sebby Sambom, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), kembali menuai sorotan tajam. Di balik lantang suaranya menyuarakan “perjuangan” dari luar negeri, kenyataan pahit di lapangan menunjukkan bahwa para anggota OPM terus menjadi korban. Mereka gugur satu per satu di hutan Papua akibat kontak senjata, penyakit, hingga kelaparan.

Ironisnya, Sebby diduga menikmati kehidupan nyaman sekaligus menerima keuntungan finansial dari propaganda yang ia sebarkan ke dunia internasional. Sementara itu, anak-anak muda Papua yang termakan narasi perjuangan justru dijadikan pagar hidup, menghadapi aparat keamanan di medan pertempuran tanpa bekal logistik maupun perlindungan yang layak.

Perjuangan yang Dipertanyakan

Banyak tokoh masyarakat Papua menegaskan bahwa Sebby Sambom nyaris tak pernah hadir di medan pertempuran. Kehadirannya sebatas melalui media dan jaringan luar negeri, yang ia gunakan untuk mengobarkan perlawanan.

Tokoh masyarakat Intan Jaya, Markus Wanimbo, menyebut langkah Sebby sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat Papua.

“Dia berbicara lantang dari tempat yang aman, sementara anak-anak muda Papua yang tergabung di OPM harus mati sia-sia di hutan. Ini bukan perjuangan, tapi penipuan terhadap rakyat Papua, ” ujarnya, Minggu (21/9/2025).

Narasi vs Realita

Hal senada diungkapkan tokoh pemuda asal Dogiyai, Yulius Pekei, yang menilai masyarakat kini semakin sadar terhadap manipulasi Sebby Sambom.

“Orang ini hanya cari uang. Dia menerima donasi, bantuan, bahkan mungkin dukungan asing, tapi semua tidak sampai ke anggota OPM di lapangan. Justru mereka dibiarkan mati perlahan karena tidak ada logistik maupun perawatan medis, ” tegasnya.

Fakta di lapangan menunjukkan banyak anggota OPM yang hidup dalam keterbatasan. Tanpa jaminan makan, tanpa akses kesehatan, dan tanpa arah masa depan. Sementara pimpinan mereka di luar negeri terus menarasikan perjuangan dari balik kenyamanan hidup.

Banyak Anggota Menyerah

Dalam beberapa tahun terakhir, aparat keamanan mencatat semakin banyak anggota OPM yang memilih menyerahkan diri kembali ke pangkuan NKRI. Dalam pengakuannya, mereka tidak tahan lagi dengan kehidupan keras di hutan. Kekurangan makanan, serangan penyakit, serta rasa ditelantarkan pimpinan membuat mereka kehilangan harapan.

“Banyak yang keluar karena sadar bahwa perjuangan yang dijanjikan tidak ada wujudnya. Mereka hanya dijadikan alat propaganda, ” kata salah seorang tokoh masyarakat yang kerap mendampingi proses pemulangan mantan anggota OPM.

Kesenjangan yang Terbuka Lebar

Fenomena ini memperlihatkan kesenjangan besar antara narasi perjuangan yang selalu digaungkan Sebby Sambom dengan kenyataan getir yang dialami anggota OPM di lapangan. Di satu sisi, Sebby diduga menikmati aliran dana dari propaganda internasional. Di sisi lain, banyak keluarga Papua kehilangan anak, saudara, maupun suami akibat ikut terjerumus ke dalam kelompok tersebut.

Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat Papua: perjuangan yang digembar-gemborkan tidak lain hanyalah ilusi, sementara penderitaan nyata justru ditanggung oleh rakyat sendiri.

(APK/ Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |