INTERNASIONAL - Prestasi membanggakan kembali diraih dunia pendidikan tinggi Indonesia. Lembaga pemeringkat kampus global terkemuka, Quacquarelli Symonds (QS), telah mengumumkan daftar prestisius QS Global MBA Rankings 2026. Dalam rilisan tahun ini, empat universitas dari Indonesia berhasil mengukuhkan posisinya di antara program-program S2 Bisnis terbaik di dunia, sebuah bukti nyata kualitas pendidikan pascasarjana di tanah air.
Kancah Global MBA 2026: Persaingan Ketat
QS Global MBA Rankings 2026 kali ini memetakan 390 program MBA dari 67 negara. Persaingan semakin memanas dengan dinobatkannya Penn (Wharton) di Amerika Serikat sebagai sekolah bisnis terdepan untuk program MBA penuh waktu. Posisi tiga teratas menyusul ditempati oleh institusi ternama lainnya seperti Harvard Business School, MIT (Sloan), dan Stanford Graduate School of Business.
Performa Gemilang Kampus Indonesia
Di tengah persaingan global tersebut, empat universitas Indonesia menunjukkan performa yang patut diacungi jempol. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan institusi masing-masing, tetapi juga meningkatkan citra pendidikan tinggi Indonesia di mata internasional.
Binus: Lompatan Peringkat yang Mengesankan
Tahun ini, Binus University mencatatkan lonjakan peringkat yang signifikan. Dari posisi 201-250 pada tahun sebelumnya, Binus kini bertengger di peringkat 23 program S2 Bisnis terbaik di Asia untuk tahun 2026. Ini merupakan peningkatan pesat dari peringkat 30 yang diraih pada periode sebelumnya, menunjukkan komitmen dan perkembangan yang luar biasa dari universitas ini.
UGM dan UI: Konsistensi Menjaga Reputasi
Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mempertahankan posisinya tanpa perubahan. Pada skala Asia untuk tahun 2026, UGM menempati peringkat 30. Sementara itu, Universitas Indonesia (UI) juga menunjukkan performa solid dengan meraih peringkat 43 untuk kategori Asia. Konsistensi ini menegaskan reputasi kedua universitas sebagai penyedia pendidikan bisnis berkualitas.
ITB: Menjadi Bagian dari Papan Atas Asia
Institut Teknologi Bandung (ITB) turut melengkapi daftar universitas Indonesia yang diperhitungkan di kancah Asia. ITB berhasil menempatkan diri pada peringkat 52 di kawasan Asia, sebuah pencapaian yang membanggakan dan menunjukkan potensi besar dalam bidang bisnis.
Metodologi Penilaian QS: Kriteria Komprehensif
QS Global MBA Rankings 2026 menggunakan lima indikator utama untuk memberikan penilaian yang komprehensif terhadap program-program MBA di seluruh dunia. Penilaian ini dirancang untuk mencerminkan berbagai aspek penting dari kualitas sebuah program pascasarjana bisnis.
Indikator Utama Penilaian QS
Setiap indikator memiliki bobot yang berbeda dalam menentukan peringkat akhir, memastikan bahwa penilaian yang diberikan bersifat holistik dan relevan.
1. Employability (40%)
Indikator ini menjadi yang paling dominan dalam penilaian. Fokus utamanya adalah pada reputasi lulusan di mata perusahaan global. Selain itu, tingkat keberhasilan lulusan dalam memperoleh pekerjaan setelah menyelesaikan studi juga menjadi tolok ukur krusial. Bagi saya pribadi, ini adalah cerminan langsung dari relevansi kurikulum dan kualitas jaringan alumni sebuah universitas.
2. Value for Money (20%)
Aspek finansial menjadi pertimbangan penting dalam indikator ini. QS menilai tingkat return on investment yang bisa didapatkan oleh mahasiswa. Ini mencakup pertimbangan biaya kuliah yang dikeluarkan, potensi kenaikan gaji setelah lulus, dan kemajuan karier yang dicapai. Rasanya, setiap orang tua pasti menginginkan investasi pendidikan mereka memberikan hasil yang optimal.
3. Alumni Outcomes (15%)
Bagaimana kontribusi para lulusan setelah terjun ke dunia profesional menjadi sorotan dalam indikator ini. QS melihat sejauh mana alumni berhasil menjadi pemimpin, wirausahawan, atau inovator di bidangnya masing-masing. Ini menunjukkan dampak jangka panjang dari sebuah program MBA.
4. Thought Leadership (15%)
Reputasi akademik yang kuat, kualitas publikasi riset, dan kapabilitas dosen menjadi fokus dari indikator ini. QS ingin mengukur sejauh mana sebuah institusi berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran di bidang bisnis. Saya selalu kagum dengan para profesor yang tidak hanya mengajar, tetapi juga aktif berkontribusi dalam penelitian.
5. Diversity (10%)
Terakhir, indikator ini melihat keragaman dalam program MBA. Hal ini mencakup rasio persebaran gender mahasiswa dan dosen, serta keragaman negara asal mahasiswa dan dosen. Lingkungan yang beragam seringkali memperkaya perspektif dan pengalaman belajar.
Binus University | 23 |
Universitas Gadjah Mada (UGM) | 30 |
Universitas Indonesia (UI) | 43 |
Institut Teknologi Bandung (ITB) | 52 |
Penilaian ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas program MBA, tidak hanya dari segi akademis tetapi juga dari dampaknya terhadap karier lulusan dan kontribusinya pada masyarakat luas.
Employability | 40 |
Value for Money | 20 |
Alumni Outcomes | 15 |
Thought Leadership | 15 |
Diversity | 10 |
Keberhasilan kampus-kampus Indonesia dalam QS Global MBA Rankings 2026 ini tentu menjadi angin segar dan motivasi bagi para calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan pascasarjana di bidang bisnis. Ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan bisnis di Indonesia semakin diakui di kancah internasional.
Penn (Wharton) | Amerika Serikat |
Harvard Business School | Amerika Serikat |
MIT (Sloan) | Amerika Serikat |
Stanford Graduate School of Business | Amerika Serikat |
Saya merasa bangga melihat bagaimana universitas-universitas di negara kita terus berinovasi dan meningkatkan kualitasnya. Ini bukan hanya tentang peringkat, tapi tentang menciptakan lulusan yang siap bersaing dan memberikan kontribusi nyata.
Peringkat | 201-250 | 23 |
Lompatan Binus ini sungguh luar biasa, menggambarkan kerja keras dan strategi yang tepat dalam pengembangan program MBA mereka.
Binus University | 23 |
Universitas Gadjah Mada (UGM) | 30 |
Universitas Indonesia (UI) | 43 |
Institut Teknologi Bandung (ITB) | 52 |
Keberadaan keempat universitas ini dalam daftar bergengsi QS Global MBA Rankings 2026 memberikan perspektif yang sangat berharga bagi dunia pendidikan dan industri di Indonesia. (PERS)