Surabaya – Dalam suasana hangat dan penuh makna, Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar kegiatan Diskusi Santai Bareng Awak Media pada Jumat (20/6/2025) di Surabaya.
Acara ini dihadiri 40 wartawan dari Pokja Ngopi Bangga Kencana dan Pokja Pijar, dengan tema sentral: “Analisis Tenaga Kerja Menyongsong Bonus Demografi.”
Hadir sebagai narasumber, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jatim, Maria Ernawati, Ketua IPADI Jatim Syafi’i, Sekretaris Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jatim Ghana Renaldi Pasca Surya, dan Ketua Tim Kerja Humas dan Informasi Publik Kemendukbangga/BKKBN Jatim, Taufik Daryanto sebagai moderator.
Diskusi yang juga dihadiri humas Kemendukbangga/BKKBN Jatim, Iwan Yulianto, menjadi forum refleksi bersama mengenai peran media dalam membentuk narasi pembangunan kependudukan ke depan.
Fokus Pembangunan Beralih ke Kualitas SDM
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jatim, Maria Ernawati, menegaskan bahwa pengendalian jumlah penduduk di Jawa Timur telah mencapai hasil menggembirakan. Berdasarkan data Sensus Penduduk 2020, angka Total Fertility Rate (TFR) Jawa Timur tercatat 1, 97, yang berarti rata-rata perempuan hanya melahirkan dua anak.
“Kalau kita berbicara pengendalian penduduk, itu sudah selesai. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, angka Total Fertility Rate (TFR) Jawa Timur sudah 1, 97. Artinya, rata-rata perempuan hanya melahirkan dua anak, dan itu sudah cukup, ” ujar Maria, Sabtu (21/6/2025).
Namun, menurut Maria, keberhasilan tersebut harus diikuti dengan penguatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka menghadapi bonus demografi, yaitu periode saat jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibanding usia non-produktif.
“Namanya bonus, tidak selalu jadi hal yang positif kalau tidak kita persiapkan. Justru bisa menjadi hambatan bagi pembangunan jika tidak dikelola dengan baik, ” tegasnya.
Peran Strategis Media dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045
Maria mengajak insan pers untuk turut menyuarakan pentingnya kesiapan SDM sejak dini. Ia berharap, media bisa menjadi mitra strategis dalam mengedukasi publik mengenai manfaat dan tantangan dari bonus demografi.
“Harapan saya, dari diskusi ini teman-teman media bisa menuliskan di medianya masing-masing – baik media cetak, elektronik, digital, TV, atau radio – tentang sisi positif bonus demografi dan bagaimana kita harus mempersiapkan SDM sejak dini, ” kata Maria.
Dalam forum tersebut, Maria juga menyinggung perubahan struktural di tubuh BKKBN yang kini menjadi bagian dari kementerian. Transformasi ini membawa dampak besar terhadap skala dan cakupan kerja organisasi, terutama dalam mengawal isu kependudukan dan pembangunan keluarga.
“Kalau saya analogikan, rumah kita sekarang lebih besar, tugas kita juga lebih besar. Fokus kita sekarang hanya dua: kependudukan dan pembangunan keluarga, ” tutupnya.
Menjalin Kolaborasi, Menatap Masa Depan
Diskusi ini menjadi langkah konkret untuk mempererat sinergi antara Kemendukbangga/BKKBN Jawa Timur dan awak media, dalam menyambut tantangan serta peluang menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan keterlibatan media yang aktif dan kritis, pesan-pesan strategis pembangunan keluarga dan kependudukan diharapkan dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas dan tepat sasaran.@Red.