Komdigi Alokasikan Rp 8 Triliun untuk Infrastruktur Digital 2026

2 hours ago 1

JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menetapkan pagu anggaran sebesar Rp 8 triliun untuk tahun 2026, dengan prioritas utama untuk menjaga keberlangsungan program-program yang telah berjalan, khususnya dalam pengembangan infrastruktur digital. Komitmen ini menegaskan pentingnya memastikan aset digital yang telah dibangun tetap berfungsi optimal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, mengungkapkan bahwa sebagian besar dana yang dialokasikan akan difokuskan pada aspek operasi dan pemeliharaan (operation & maintenance) dari berbagai proyek infrastruktur digital yang telah rampung. Dana ini selanjutnya akan disalurkan kepada Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BLU Bakti) untuk dikelola lebih lanjut.

"Sebagian besar dari angka Rp 8 triliun itu penting untuk Bakti. Fokusnya adalah melanjutkan komitmen jangka panjang seperti Palapa Ring dan Satelit Satria I yang masih dimanfaatkan hingga saat ini. Termasuk operasi dan maintenance BTS, agar aset-aset itu tidak mangkrak, " ujar Ismail dalam acara Ngopi Komdigi di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Lebih lanjut, Ismail menegaskan bahwa strategi Komdigi untuk tahun mendatang adalah memaksimalkan pemanfaatan aset yang sudah ada. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa investasi besar yang telah dikeluarkan tidak sia-sia dan terus memberikan nilai.

"Untuk sementara ini kita lihat yang ada dulu, jadi lebih fokus pada melanjutkan yang sudah (dibangun), itu kan sudah jadi aset-aset yang harus (diperhatikan) operation maintenance-nya. Jangan sampai mangkrak di aset-aset, itu lebih prioritas. Mungkin ada porsi sedikit (pembangunan infrastruktur) tapi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya, " jelasnya.

Meskipun fokus utama adalah pemeliharaan, Komdigi tetap berkomitmen mendukung program prioritas Presiden. Berbagai program seperti Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, dan program Makan Bergizi Gratis akan mendapatkan dukungan solusi digital yang memadai.

"Di setiap program prioritas itu ada kebutuhan solusi digital, mulai dari koneksi internet, pelatihan guru, sampai pengembangan talenta digital, " tutur Ismail.

Anggaran Rp 8 triliun tersebut juga mencakup kebutuhan operasional internal Komdigi, termasuk belanja pegawai untuk lebih dari 4.000 aparatur sipil negara di seluruh Indonesia serta biaya operasional kantor. Namun, Ismail menambahkan bahwa pihaknya masih mengusulkan tambahan anggaran untuk mendukung proyek strategis lainnya, seperti pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang.

Menyadari bahwa pagu anggaran 2026 masih belum sepenuhnya memenuhi harapan, Komdigi bertekad untuk mengoptimalkan setiap sen anggaran yang tersedia. Efisiensi akan menjadi kunci utama dalam pengelolaan dana, dengan meminimalkan pemborosan.

"Prinsipnya efektif dan efisien. Kita minimalkan rapat fisik yang bisa diganti online, kurangi perjalanan dinas yang tidak perlu, dan optimalkan teknologi digital, " pungkasnya. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |