Mang Kudil dan Semangat May Day: Perjuangan untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Komunitas

1 day ago 3

Sukabumi — Pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025, semangat perjuangan dan kerja keras kembali digaungkan oleh para pekerja di berbagai sektor. Salah satu sosok yang merepresentasikan semangat ini adalah Mang Kudil, seorang pemuda asal Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Sukabumi, yang berjuang untuk mewujudkan kemandirian ekonomi bagi komunitasnya melalui keterampilan menjahit dan konveksi, Mata Sosial Kamis 01 Mei 2025.

Baginya, makna May Day bukan sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk terus memperjuangkan hak-hak pekerja dan menciptakan peluang usaha bagi masyarakat. "Hari Buruh mengingatkan kita bahwa kerja keras harus dihargai dan didukung. Kemandirian bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kita dan komunitas, " kata Mang Kudil dalam sebuah diskusi bersama para pengrajin lokal.

Melalui inisiatifnya, ia tak hanya mengajarkan keterampilan menjahit dan konveksi, tetapi juga membimbing komunitas agar bisa berwirausaha, menghasilkan produk berkualitas, dan memiliki pendapatan yang stabil. "Menjahit bukan sekadar merangkai kain, tetapi juga merangkai harapan dan membuka peluang baru. Setiap jahitan adalah langkah menuju kesejahteraan, " tambahnya.

Dalam suasana May Day, Mang Kudil menekankan bahwa semangat perjuangan pekerja harus terus berlanjut, baik bagi mereka yang bekerja di industri besar maupun komunitas kecil yang berusaha membangun kehidupan yang lebih mandiri. "Komunitas yang kuat adalah komunitas yang saling mendukung. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan dan menjadikan keterampilan sebagai jalan menuju kesejahteraan, " tegasnya.

Upaya Mang Kudil telah membuahkan hasil nyata. Banyak anggota komunitasnya kini memiliki keterampilan yang bisa dijadikan sumber penghasilan mandiri. Salah seorang peserta pelatihan, Dini, mengungkapkan rasa syukurnya. "Dulu saya bergantung pada pekerjaan serabutan, tetapi setelah mengikuti pelatihan Mang Kudil, saya bisa menjahit dan membuka usaha kecil sendiri. Sekarang saya lebih percaya diri menghadapi masa depan, " tuturnya.

Di tengah peringatan May Day 2025, Mang Kudil berharap agar semangat pekerja terus hidup dan berkembang. Ia mendorong para pemuda serta komunitas untuk tidak hanya mengandalkan pekerjaan formal, tetapi juga berani menciptakan lapangan kerja sendiri. "Hari Buruh adalah pengingat bahwa kita punya kekuatan untuk mengubah hidup kita. Jangan takut untuk belajar, mencoba, dan menjadi mandiri, " katanya penuh semangat.

Dengan tekad kuat dan visi yang jelas, Mang Kudil terus berupaya agar komunitasnya tetap kreatif, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan penuh percaya diri. Semangatnya selaras dengan esensi May Day—hari di mana kerja keras, perjuangan, dan kemandirian menjadi landasan bagi masa depan yang lebih baik.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |