INTAN JAYA - Di bawah langit mendung Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Sabtu, 26 April 2025, sebuah kisah penuh kehangatan dan harapan terukir. Sepuluh prajurit dari Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan, yang dipimpin oleh Lettu Inf. Dian, tidak hanya menjalankan tugas negara, tetapi juga menggenggam erat kemanusiaan yang mengalir dalam setiap langkah mereka.
Di halaman Pos Koper, mereka menggelar kegiatan yang sederhana namun sarat makna: "Rosita" atau borong hasil tani dari masyarakat sekitar. Satu per satu, hasil bumi sederhana seperti sayuran segar dan buah-buahan dari ladang rakyat dibeli dengan penuh rasa hormat, bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan mereka, tetapi sebagai bentuk nyata untuk menghidupkan ekonomi rakyat kecil yang bergantung pada tanah yang mereka cintai.
Anak-anak kecil yang bermain di sekitar tenda, dan mama-mama Papua yang tersenyum malu, menyaksikan momen ini dengan penuh harap. Para prajurit tidak segan untuk menuangkan minuman hangat dari wadah plastik sederhana, mengulurkan gelas demi gelas kepada mereka, membagikan kehangatan dalam bentuk yang sangat manusiawi. Tidak ada sekat pangkat, tidak ada perbedaan. Hanya manusia bertemu manusia, berbagi rasa, saling menjaga, dan saling menguatkan.
Setiap genggaman tangan, setiap tatapan mata, seolah berbicara lebih banyak daripada ribuan pidato. Di tanah Papua ini, persaudaraan lebih kuat dari apapun. Bagi masyarakat setempat, TNI bukan hanya pelindung, tetapi saudara yang memahami letihnya bertahan hidup dan beratnya memikul harapan di punggung.
Momen ini, meskipun mungkin tidak tercatat dalam halaman-halaman utama berita nasional, adalah sebuah sejarah kecil yang tak akan pernah terlupakan oleh mereka yang hadir. Bagi setiap mama yang pulang membawa sedikit harapan, dan bagi setiap prajurit yang pulang dengan senyum anak-anak kecil itu dalam hatinya, momen ini akan menjadi kenangan indah yang tak ternilai.
Di tanah yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, di bawah langit kelabu yang sesekali diguyur hujan, cinta pada negeri ini tumbuh dalam kebersamaan. Satu sayur, satu senyuman, dan satu tegukan air hangat menjadi lambang dari cinta yang tulus, di mana jarak tak menghalangi hati untuk saling merasakan dan berbagi.
Autentikasi: Letnan Gavin Ilham, Satgas 500