‎Panen Perdana Lele: Kontribusi Nyata Pemasyarakatan Dukung Ketahanan Pangan Nasional

3 hours ago 2

Lombok Tengah, NTB – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Praya menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung program strategis pemerintah melalui kegiatan panen perdana budidaya ikan lele di Area Asimilasi, Senin, (29/09). Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas IIB Praya, M. Syaripuddin Hazri, beserta seluruh pejabat struktural dan staf, menjadi momentum penting implementasi ketahanan pangan nasional di lingkungan pemasyarakatan.

Kegiatan panen perdana budidaya lele ini memiliki relevansi kuat dengan dua agenda nasional. Secara makro, inisiatif ini merupakan perwujudan dukungan terhadap Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, khususnya pada pilar ketahanan pangan nasional. Memanfaatkan lahan yang tersedia di area asimilasi, Rutan Praya berhasil menciptakan sumber protein alternatif sekaligus memberikan bekal keterampilan yang sangat berharga bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Selaras dengan hal tersebut, panen ini juga menjadi bagian krusial dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Program ketahanan pangan dalam pemasyarakatan bertujuan untuk mengoptimalkan aset negara, meningkatkan kemandirian pangan, dan yang utama, mendorong program pembinaan keterampilan kerja bagi WBP. Upaya ini memastikan bahwa proses reintegrasi sosial dapat berjalan efektif, membekali WBP dengan keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Karutan menyampaikan bahwa keberhasilan panen perdana ini adalah hasil kolaborasi dan kerja keras seluruh jajaran serta dedikasi WBP yang terlibat dalam proses budidaya. "Budidaya lele di area asimilasi ini bukan sekadar aktivitas rutin, tetapi merupakan bukti bahwa Rutan dapat menjadi pusat pembinaan yang produktif. Ini adalah langkah konkret kita dalam mencetak WBP yang mandiri, siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang memadai, sekaligus berkontribusi pada penyediaan pangan lokal, " ujar Karutan.

Budidaya ikan lele dipilih karena relatif mudah dikelola, tidak memerlukan lahan luas, dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Program ini direncanakan akan terus dikembangkan dan disinergikan dengan potensi sumber daya lain di Rutan Praya guna memaksimalkan kontribusi unit pelaksana teknis (UPT) Pemasyarakatan terhadap pembangunan daerah dan nasional. Diharapkan, hasil panen ini tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan internal Rutan, namun juga dapat dijual ke pasar, membuka peluang pendapatan bagi WBP yang terlibat.

Panen perdana ini menandai dimulainya siklus produktif di Rutan Kelas IIB Praya. Ke depan, komitmen untuk mengimplementasikan program-program yang berfokus pada kemandirian dan keterampilan WBP akan terus ditingkatkan. Rutan Praya bertekad menjadi model UPT Pemasyarakatan yang proaktif dalam mendukung visi pemerintah melalui sektor ketahanan pangan dan pembinaan yang humanis, sejalan dengan prinsip-prinsip pemasyarakatan modern.(Adb) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |