Pansus Penanggulangan Bencana Galodo Marapi Fasilitasi 76 KK Relokasi ke Lubuk Basung

5 hours ago 2

Agam — Panitia Khusus (Pansus) Penyelenggaraan dan Penanggulangan Bencana Galodo Marapi DPRD Kabupaten Agam terus menunjukkan komitmennya dalam merespons dampak bencana secara konkret. Salah satu langkah nyata yang telah dilakukan yaitu memfasilitasi relokasi sebanyak 76 Kepala Keluarga (KK) korban bencana dari kawasan rawan ke lokasi yang lebih aman di Lubuk Basung

Ketua Pansus, Yandril, S.Sos dari Fraksi PKS, menyampaikan bahwa penanganan relokasi dilakukan secara terintegrasi bersama Tim Penanggulangan Bencana Daerah, melibatkan berbagai unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti BPBD, Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan UKM.

"Secara terintegrasi kami merapatkan upaya penanggulangan pemindahan warga ke lokasi baru. Semua OPD kami libatkan agar tidak ada yang terabaikan, baik dari sisi kebutuhan dasar hingga keberlanjutan hidup mereka di tempat yang baru, " ujar Yandril kepada media melalui pesan WhatsApp, Senin (21 Juli 2025).

Relokasi ini, kata Yandril, sudah berlangsung sejak pasca-Lebaran Idulfitri. Bantuan awal yang telah diberikan kepada warga berupa biaya hidup sebesar Rp1.200.000 per KK serta 10 liter beras dari Baznas per KK.

Namun, perhatian terhadap kebutuhan warga tidak berhenti di situ. Dinas Sosial akan menyalurkan bantuan beras setiap bulan selama tiga bulan ke depan, dimulai minggu ini. Selanjutnya, BPBD akan melanjutkan distribusi hingga Desember 2025, sebagai bagian dari masa tanggap darurat bencana.

Di sisi lain, Dinas Perdagangan juga bergerak cepat memfasilitasi lokasi berdagang bagi warga yang ingin membuka usaha, baik di pasar maupun tempat strategis lainnya. Bahkan, dalam waktu dekat, delapan KK yang menjalankan usaha konveksi akan mendapat dukungan berupa dua paket mesin jahit.

Dinas Pendidikan turut berperan penting dengan membantu proses pindah sekolah anak-anak dari keluarga relokasi agar tidak kehilangan akses pendidikan.

"Warga tentu masih membutuhkan banyak dukungan, mulai dari kebutuhan harian, modal usaha, hingga perlengkapan rumah tangga. Bahkan hal mendasar seperti pendidikan anak, akses kerja, dan tempat usaha juga menjadi fokus kami. Alhamdulillah, semua itu telah kami fasilitasi bersama seluruh OPD terkait, " jelas Yandril.

Warga yang direlokasi tersebut berasal dari sejumlah kecamatan terdampak parah, yakni Sungai Pua, Candung, Ampek Angkek, Ampek Koto, dan Malalak.

Sejauh ini, respon cepat dari Pansus dan DPRD Agam telah memberikan dampak positif bagi warga Rumah Hunian Tetap (Runtab). Banyak dari mereka menyampaikan kepuasan karena aspirasi dan kebutuhan mereka langsung difasilitasi melalui koordinasi intensif dengan OPD terkait.

"Kami di Pansus hadir sebagai jembatan antara warga terdampak dan pemerintah. Kami pastikan suara mereka didengar dan segera ditindaklanjuti. Ini bukan sekadar program, tapi komitmen moral kami terhadap kemanusiaan, " tegas Yandril.

Pansus mencatat bahwa masa tanggap darurat ini direncanakan akan berlangsung hingga Desember 2025, dan selama itu, seluruh kebutuhan dasar, pendidikan, serta pemulihan ekonomi warga akan terus menjadi prioritas.

"Kami tidak ingin warga sekadar dipindahkan, tapi kami ingin mereka benar-benar bisa hidup dengan layak dan punya masa depan yang lebih baik di tempat baru. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, " pungkasnya.(Lindafang)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |