SOLOK KOTA – Kabar membanggakan datang dari Kota Solok. Salah seorang pemudi berbakat, Alifya Aini Fauziyah, berhasil lolos dalam seleksi Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2025, sebuah program prestisius yang dikelola oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI). Aini, begitu ia akrab disapa, akan mewakili Provinsi Sumatera Barat dalam program Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) 2025 yang akan berlangsung di Melbourne, Australia dan Lampung, Indonesia mulai bulan November mendatang.
PPAN merupakan program tahunan hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan negara-negara sahabat dan telah berlangsung sejak tahun 1973. Program ini bertujuan untuk mempererat persahabatan, meningkatkan pemahaman antar budaya, dan mencetak generasi muda Indonesia yang berwawasan internasional. Dua program utama dalam PPAN yaitu:
SSEAYP (Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program): Program pelayaran bersama pemuda se-Asia Tenggara dan Jepang, fokus pada kepemimpinan, kolaborasi global, dan budaya.
AIYEP (Australia-Indonesia Youth Exchange Program): Pertukaran pemuda antara Indonesia dan Australia, di mana peserta tinggal bersama keluarga angkat dan membangun proyek sosial lintas negara.
Putri bungsu dari pasangan Afrizal dan Sri Puji Astuti ini berhasil melewati proses seleksi ketat yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Barat bekerja sama dengan Purna Caraka Muda Indonesia (PCMI) – organisasi alumni PPAN. Dengan kelulusannya, Aini secara resmi menjadi delegasi AIYEP 2025 mewakili Sumatera Barat, sekaligus menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi Kota Solok.
“Mulai dari sekarang, persiapkan diri untuk menjadi delegasi PPAN ke depan mengikuti jejak Aini. Sukses dan apresiasi buat Aini yang kini menjadi delegasi Sumatera Barat sekaligus delegasi Kota Solok, ” ujar Nurzal Gustim, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Solok.
Selama program berlangsung, Aini akan berkesempatan memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional, tinggal bersama keluarga angkat di Australia, serta menjalankan berbagai kegiatan sosial dan budaya. Pengalaman ini diyakini akan memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan kepemimpinan, serta mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.
Keberhasilan Aini membuktikan bahwa pemuda daerah juga bisa bersaing di tingkat nasional bahkan internasional. Program seperti PPAN tidak hanya menjadi panggung untuk mengenalkan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi sarana pengembangan diri, kepemimpinan, serta pembentukan jejaring global.