INTERNASIONAL - Sebuah kebanggaan menghampiri dunia sains Indonesia ketika salah satu putra terbaiknya, Irmandy Wicaksono, dinobatkan sebagai penerima penghargaan bergengsi MIT Technology Review 35 Innovators Under 35 Global List. Pria berusia 31 tahun ini berhasil memukau juri di kategori Material Science, membuktikan bahwa inovasi dari Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.
Perjalanan Irmandy di dunia inovasi didorong oleh semangat untuk menciptakan solusi praktis di bidang kesehatan melalui basis material tekstil. Ia tidak hanya sekadar merancang, tetapi benar-benar menghadirkan terobosan yang dapat mengubah cara kita memantau kesehatan.
Karya-karya Irmandy sungguh imajinatif sekaligus fungsional. Ia berhasil mengembangkan prototipe tekstil yang mampu melakukan lebih dari sekadar menutupi tubuh. Bayangkan saja, kain yang ia ciptakan sanggup mengukur titik-titik tekanan vital, memantau pernapasan, mendeteksi detak jantung, bahkan mengenali aktivitas manusia secara langsung. Keunggulan lain dari kain inovatif ini adalah daya tahannya untuk penggunaan sehari-hari, sebuah detail yang seringkali terabaikan namun krusial.
Lebih jauh lagi, Irmandy menciptakan sebuah baju revolusioner yang tak hanya nyaman dikenakan, tetapi juga berfungsi sebagai alat pemantau kesehatan canggih. Baju ini mampu merekam detak jantung, pola pernapasan, dan gerakan fisik pelari, serta menyajikan data suhu kulit dalam bentuk peta panas secara langsung. Ini adalah lompatan besar bagi atlet maupun mereka yang peduli pada performa fisik.
Tak berhenti di situ, kecemerlangan Irmandy juga merambah dunia olahraga. Ia merancang sepatu khusus yang dirancang untuk menganalisis pemain sepak bola, membantu mereka menyempurnakan gaya berjalan dan keseimbangan saat bertanding. Inovasi lainnya datang dari kaus kaki dan matras yoga yang mampu menyimpulkan pose dan gerakan penggunanya dengan akurasi luar biasa, mencapai 99 persen.
Salah satu mahakarya Irmandy yang paling mencuri perhatian adalah pakaian antariksa. Dengan cerdas, ia mengintegrasikan kain sensornya dengan lengan pneumatik. Kombinasi ini memungkinkan kompresi otomatis yang disesuaikan dengan kebutuhan, bertujuan untuk mengurangi risiko kardiovaskular yang mengintai dalam penerbangan antariksa jangka panjang. Sebuah solusi visioner untuk tantangan di luar angkasa.
Harapan terbesar Irmandy adalah agar prototipe-prototipe tekstil pintar ini, termasuk yang nantinya diaplikasikan pada furnitur dan karpet, dapat diadopsi secara luas. Tujuannya adalah untuk memantau pasien medis dan rehabilitasi di rumah, membebaskan mereka dari prosedur yang mengganggu atau jadwal janji temu yang sulit. Dengan teknologi ini, dokter atau perawat dapat langsung menerima notifikasi jika terdeteksi adanya pembacaan abnormal atau pencatatan latihan yang relevan.
Proses untuk meraih pengakuan global dari MIT Technology Review Innovators Under 35 Global List ini bukanlah hal yang mudah. Irmandy harus bersaing dengan para inovator terbaik dari seluruh dunia. (PERS)