BUKITTINGGI – Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Asril, SE, terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Melalui kerja sama dengan UPTD BPPP Disbunanhort Sumbar dan PLUT-KUMKM Provinsi Sumbar, Asril menggagas Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Kapasitas Kewirausahaan Lanjutan Angkatan III yang digelar selama dua hari, Selasa–Rabu (22–23 Juli 2025), di Aula Dinas Pertanian Kota Bukittinggi.
Bimtek ini menyasar pelaku usaha sablon dan konveksi yang dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara profesional. Kegiatan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah dan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Dalam sambutannya, Asril, SE menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari gerakan ekonomi akar rumput yang ia impikan sejak lama.
“Saya merasa ini adalah mimpi saya. Kalau kegiatan ini gagal, maka saya anggap saya juga gagal. Tapi saya tidak ingin berjalan sendiri. Saya butuh kawan-kawan semua untuk berjuang bersama, ” ungkap Asril dengan suara penuh semangat.
Ia menilai bahwa usaha konveksi dan sablon di Bukittinggi memiliki keistimewaan karena dikelilingi pasar potensial seperti Payakumbuh, Riau, dan Jambi yang kerap menjadikan Bukittinggi sebagai barometer tren produk lokal.
“Kalau Bandung, Solo, dan Jogja bisa hidup dari konveksi, kenapa Bukittinggi tidak? Kita punya posisi strategis dan SDM yang semangat. Tinggal bagaimana kita serius dan profesional, ” tegas Asril.
Asril juga menargetkan agar pascapelatihan ini, para peserta bisa tergabung dalam koperasi berbadan hukum yang difasilitasi oleh pemerintah.
“Kita akan bentuk kelompok berbadan hukum, bisa koperasi. Dengan koperasi, kita tidak jalan sendiri. Kita jadi pemilik bersama dan bisa bangun usaha simpan pinjam. Ini adalah langkah awal menuju usaha mandiri yang kuat, ” jelasnya.
Sementara itu, Nico Primadona, SE, Kepala PLUT-KUMKM Sumbar yang juga membuka kegiatan ini, mengapresiasi dukungan nyata Asril terhadap penguatan UMKM.
“Kami sangat mendukung inisiasi dari Pak Asril. Sektor sablon dan konveksi ini memang perlu kita dorong. Kita bantu dari legalitas, peningkatan SDM, pemasaran digital, sampai akses pembiayaan, ” kata Nico.
Ia juga menyinggung pentingnya legalitas usaha. Menurutnya, setiap pelaku usaha wajib memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas resmi, sekaligus sebagai syarat mengakses berbagai kemudahan dari pemerintah, termasuk subsidi bunga pinjaman usaha.
> “Pemerintah Provinsi Sumbar memberikan subsidi bunga nol persen untuk UMKM yang meminjam ke Bank Nagari. Ini kesempatan besar yang tidak boleh dilewatkan, ” ujarnya.
Ulfa, perwakilan dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, menjelaskan bahwa PLUT KUMKM hadir sebagai pusat layanan terpadu untuk pelaku koperasi dan UMKM, mulai dari konsultasi bisnis, pelatihan, pendampingan, hingga akses pasar.
Hari pertama Bimtek diisi dengan materi seputar kebijakan pemerintah daerah, legalitas usaha, dan peran DPRD dalam menumbuhkan wirausaha baru. Hari kedua akan difokuskan pada keterampilan teknis, seperti desain kreatif, produksi kaos sablon, hingga strategi branding dan promosi digital, yang menghadirkan narasumber dari kalangan profesional dan influencer.
Muhammad Taufik, Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Bukittinggi, dan Neni Anita, Anggota DPRD Bukittinggi dari Fraksi Nasdem, turut hadir memberikan dukungan dan semangat bagi peserta.
Para peserta tampak antusias dan berharap pelatihan ini tidak berhenti sampai di sini.
“Kami ingin kegiatan seperti ini terus berlanjut. Jangan cuma teori. Kami butuh pendampingan sampai usaha kami betul-betul hidup dan berkembang, ” ujar salah satu peserta konveksi dari Bukittinggi.
Asril menutup sambutan di hari pertama Bimtek dengan pesan kuat:
“Kalau kita punya mimpi yang sama, kita akan bisa jalankan ini bersama. Jangan ragu bermimpi besar. Kita mulai dari yang kecil, dari kaos, dari sablon, tapi dengan semangat besar, kita bisa jadi kekuatan ekonomi rakyat.”
Lindafang