Pokir Asril SE Hidupkan Semangat Koperasi, Bukittinggi dan Agam Siap Berkembang

1 month ago 17

Bukittinggi – Udara pagi Bukittinggi, Kamis 14 Agustus 2025, terasa sejuk namun penuh semangat. Di halaman dan aula UPTD Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Bukittinggi, puluhan peserta dari kalangan ninik mamak, rang mudo, dan tokoh masyarakat dari Bukittinggi dan Agam berkumpul. Mereka hadir untuk mengikuti Sosialisasi Perkoperasian bagi Masyarakat Ninik Mamak dan Rang Mudo, sebuah kegiatan yang diinisiasi dari Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Asril, SE dan difasilitasi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari para tamu undangan. Hadir di tengah-tengah peserta, Triana Yopi Yeni, S.S., S.E., M.Si., Kepala Seksi Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Data Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumbar; Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi Zulhamdi Nova Chandra; M. Taufik Tuangku Mudo, Wakil Ketua Partai NasDem Bukittinggi; Sekretaris Komisi III DPRD Bukittinggi Neni Anita; serta pendiri Partai NasDem Bukittinggi Ir. Alfian.

Koperasi: Mesin Penggerak Ekonomi Kerakyatan

Sebagai narasumber utama, Asril, SE menekankan pentingnya koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat.

“Kita memiliki karakter suka bergotong royong, tapi selama ini banyak yang tertinggal. Hari ini kita bangkitkan kembali semangat itu. Koperasi adalah kunci, ibarat menghidupkan mesin yang akan membantu masyarakat mandiri, ” ujarnya.

Asril menegaskan bahwa kegiatan ini adalah awal komitmen bersama, bukan sekadar seremoni. Tahun 2025, melalui Pokir-nya, ia mengalokasikan Rp1 miliar untuk pembinaan koperasi dan UKM di Sumatera Barat.

 “Kalau tidak dilaksanakan dengan baik, akan kita coret dari daftar kegiatan. Kita harus punya komitmen, karena persaingan global menuntut masyarakat kompetitif. Produk luar negeri bisa masuk dengan harga murah dan kualitas tinggi, kita harus siap bersaing, ” tegasnya.

Motivasi dari “Si Anak Singkong”

Suasana makin hidup ketika Asril membagikan kisah inspiratif Chairul Tanjung, pengusaha nasional yang dijuluki Si Anak Singkong.

 “Jangan takut bermimpi besar, tapi siapkan diri untuk kerja keras yang besar pula. Kalau mimpi saja takut, apalagi bertindak, ” pesan Asril, mengutip filosofi hidup Chairul Tanjung.

Ia menguraikan 10 tips sukses ala “CT Way”:

1. Niat baik dan tujuan jelas.

2. Menangkap peluang dengan cepat.

3. Jadikan kegagalan sebagai guru terbaik.

4. Disiplin dalam waktu dan tindakan.

5. Bangun jaringan seluas mungkin.

6. Punya daya tahan mental.

7. Kerja keras melebihi rata-rata.

8. Inovasi tanpa henti.

9. Fokus pada solusi, bukan masalah.

10. Bersyukur dan berbagi.

Menurut Asril, modal utama bukanlah uang, tetapi jaringan dan kemauan kuat.

 “Jika kita punya potensi dan modal bisnis, maka modal uang akan datang sendiri, ” tambahnya.

Peran Strategis DPRD dalam Mendukung Koperasi

Asril memaparkan tiga peran DPRD:

1. Legislasi – Menginisiasi Perda koperasi dan UKM, termasuk regulasi yang mempermudah perizinan.

2. Penganggaran – Mengalokasikan dana pelatihan, bantuan modal, digitalisasi, dan pemasaran.

3. Pengawasan – Memastikan program tepat sasaran dan bebas penyalahgunaan.

“Kami juga menjembatani kemitraan koperasi dengan BUMD, BUMDes, maupun swasta lokal, ” ungkapnya.

Materi Teknis Pendirian Koperasi

Triana Yopi Yeni menjelaskan lima jenis koperasi di Indonesia—konsumen, produsen, simpan pinjam, pemasaran, dan jasa—serta syarat pendirian minimal sembilan anggota, modal awal, kepengurusan efektif, dan usaha layak secara ekonomi. Ia menegaskan pentingnya dana pendidikan koperasi untuk meningkatkan kapasitas anggota.

Dialog Interaktif dan Harapan ke Depan

Sesi tanya jawab membahas strategi pengelolaan koperasi simpan pinjam, akses bantuan modal, dan pemasaran produk lokal. Peserta mengapresiasi inisiatif Asril, SE melalui Pokir DPRD Provinsi yang membawa program ini.

Menutup acara, Asril mengajak peserta menjaga semangat gotong royong dan profesionalisme.

 “Mari kita buktikan bahwa kita mampu membahagiakan anak cucu kita, ” pungkasnya.

Dengan selesainya sosialisasi ini, diharapkan Ninik Mamak dan Rang Mudo siap mempraktikkan koperasi sebagai instrumen kemandirian ekonomi di era persaingan global.(Lindafang)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |