Prabowo Targetkan 30 Fakultas Kedokteran Baru untuk Atasi Defisit Dokter

3 weeks ago 8

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meluncurkan rencana ambisius untuk memberantas kelangkaan dokter spesialis di tanah air. Langkah strategis ini diwujudkan melalui pembukaan 30 fakultas kedokteran baru di seluruh Indonesia.

Keputusan monumental ini diumumkan langsung oleh Presiden Prabowo saat peresmian gedung layanan terpadu dan institut neurosains nasional RSPON Dr. Mahar Mardjono di Cawang, Jakarta Timur, pada Selasa, 26 Agustus 2025. Ini adalah sebuah terobosan yang saya harap dapat dirasakan manfaatnya oleh setiap keluarga Indonesia, karena kesehatan adalah hak fundamental.

"Saya ingin menambah fakultas kedokteran. Fakultas kedokteran yang sekarang harus kita tambah, jumlah mahasiswa dan jumlah lulusan yang kita akan tambah fakultas kedokteran lagi. Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru, " ujar Prabowo.

Tak hanya menambah jumlah fakultas, pemerintah juga akan memperluas akses pendidikan dengan membuka 148 program studi (prodi) baru di 57 fakultas kedokteran yang sudah ada. Rinciannya mencakup 125 prodi spesialis dan 23 prodi sub-spesialis, sebuah upaya komprehensif untuk mencetak tenaga medis yang lebih mumpuni.

Presiden Prabowo mengungkapkan keprihatinannya atas data yang menunjukkan Indonesia masih membutuhkan sekitar 70.000 dokter spesialis. Saat ini, Indonesia baru mampu menghasilkan 2.700 dokter spesialis per tahun, sebuah angka yang jauh dari ideal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.

"Saya menginginkan karena saya dapat laporan kita kekurangan 70.000 dokter spesialis, 70.000. Hari ini saya dapat laporan kita menghasilkan dokter umum 12.000 satu tahun dokter umum, dokter spesialis 2.700, " jelas Prabowo.

Beliau menekankan urgensi kebijakan ini dengan memprediksi bahwa tanpa langkah cepat ini, Indonesia membutuhkan waktu hingga 35 tahun untuk menutup kesenjangan 140.000 dokter umum dan spesialis yang ada.

"Insya Allah untuk mengejar tadi 70.000 spesialis dan dokter umum kekurangannya adalah 140.000. Kalau tidak ya kita tunggu 35 tahun, " tegasnya. (Warta Kampus)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |