Prabowo Tiba di New York, Sampaikan Pidato pada Sesi Debat Umum PBB

2 hours ago 1

NEW YORK - Suasana antusiasme terasa saat Presiden Prabowo Subianto mendarat di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York, Amerika Serikat, pada Sabtu (20/9/2025) menjelang sore, tepatnya pukul 16.50 waktu setempat. Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini menjadi penanda dimulainya agenda pentingnya dalam menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Perjalanan udara yang panjang dari tanah air menuju kota metropolitan ini turut ditemani oleh sosok-sosok penting di kabinetnya. Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya setia mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan tersebut.

Dari bandara, Presiden Prabowo langsung bergegas menuju hotel yang akan menjadi tempat peristirahatan selama kunjungannya di New York. Fokus utama dari kunjungan ini adalah partisipasinya dalam forum global yang prestisius.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membeberkan jadwal krusial yang menanti Presiden Prabowo. “Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025 mendatang, ” ungkapnya.

Ia merinci lebih lanjut, “Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat, ” kata Seskab Teddy.

Menurut Seskab Teddy, Sidang Majelis Umum PBB tahun ini memiliki makna yang sangat dalam bagi Indonesia. Ini bukan hanya tentang kembali tampil di forum internasional tertinggi, tetapi juga menjadi panggung untuk memperkuat identitas Indonesia. “Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk kembali tampil di level tertinggi pada forum PBB, namun juga untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif, ” jelas Seskab.

Kehadiran Indonesia di forum PBB ini diharapkan dapat menjadi suara bagi negara-negara berkembang dan memperkokoh posisi diplomasi Indonesia di panggung dunia. Ini adalah kesempatan emas untuk menyuarakan kepentingan nasional dan berkontribusi pada solusi permasalahan global. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |