Prof. Mia Amiati: Filosofi Sambal

6 hours ago 6

Jakarta - Hidup seringkali penuh tantangan dan perjuangan, tetapi di balik itu semua, ada kenikmatan yang hanya bisa dirasakan setelah melalui kesulitan.

Filosofi ini diibaratkan seperti sambal, sebuah perumpamaan unik yang menggambarkan kehidupan dengan cara sederhana namun mendalam.

Sambal memiliki tingkatan level pedas yang berbeda. Dari level standar hingga sangat pedas, setiap tingkatannya membawa sensasi tersendiri.

Meski pedas, sambal justru menambah kenikmatan saat dimakan bersama nasi atau makanan lainnya, Sama seperti hidup, kalau mau naik level, kita harus siap menghadapi tantangannya. Kenikmatan di level itu baru terasa setelah tantangannya bisa kita lalui.

Sambal yang menjadi simbol kekayaan kuliner Indonesia dan perekat budaya, menunjukkan pentingnya kebersamaan dan semangat gotong royong.

Filosofi sambal mencerminkan beberapa hal, antara lain :

Keberanian Menghadapi Tantangan:
Sambal yang pedas seringkali dianggap sebagai tantangan bagi lidah. Namun, banyak orang tetap menikmatinya.

Ini melambangkan bahwa dalam hidup, kita harus berani menghadapi tantangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Menikmati Hidup:
Filosofi sambal juga mengajarkan untuk tidak menyerah pada kesulitan dan tetap menikmati hidup. Rasa pedas sambal yang dinikmati, meskipun awalnya terasa menyakitkan, memberikan pengalaman yang khas dan memperkaya cita rasa.

Simbol Kekayaan Kuliner:
Sambal adalah bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia, yang kaya akan rempah-rempah. Ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan.

Perekat Budaya:
Sambal seringkali menjadi hidangan yang dinikmati bersama-sama, mempererat hubungan sosial dan memperkaya pengalaman kuliner. Dalam konteks ini, sambal menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong.

Harmoni Indra Perasa:
Sambal, dengan berbagai variasinya, menunjukkan harmoni antara berbagai bahan dan cita rasa. Ini mengajarkan tentang pentingnya keseimbangan dalam hidup, di mana berbagai elemen saling melengkapi untuk menciptakan sesuatu yang indah dan berkesan.

Fleksibilitas dan Kreativitas:
Seperti sambal yang memiliki berbagai variasi, manusia juga memiliki potensi kreativitas yang tak terbatas. Setiap orang dapat menciptakan sambal versinya sendiri, sesuai dengan selera dan preferensinya.

Hal ini mencerminkan fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi. Dengan demikian, filosofi sambal tidak hanya sebatas pada rasa pedasnya, tetapi juga mencakup nilai-nilai kehidupan yang mendalam, siapa berani menghadapi tantangan?.

Filosofi sambal mengajarkan bahwa kenikmatan sejati dalam hidup tidak datang tanpa usaha dan pengorbanan. Sama seperti sambal yang tetap dinikmati meski pedas, hidup juga harus dijalani dengan kesabaran meski penuh ujian.

Oleh: Prof. Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA., CSSL.

Read Entire Article
Karya | Politics | | |