BARRU – 23 Juli 2025 – Komisi II DPRD Kabupaten Barru menggelar rapat kerja bersama Dinas Perikanan Kabupaten Barru sebagai bagian dari agenda rutin pengawasan dan evaluasi program kerja tahun anggaran berjalan. Rapat berlangsung di ruang rapat Komisi II DPRD Barru dan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi II, Herman Jaya, S.Pi., didampingi anggota komisi, Syahrul Ramdani. Sementara dari pihak Dinas Perikanan hadir langsung Kepala Dinas, Charliy Fischer, bersama tiga stafnya: Kasubag Program Misbahuddin, Kasubag Data Hendra, dan Asisten II, Andi Ratnawaty.
Dalam pembukaan rapat, Herman Jaya menyoroti persoalan utama terkait ketidaklengkapan dan ketidakmutakhiran data perikanan di Kabupaten Barru. Menurutnya, data yang akurat dan terbarukan menjadi dasar utama dalam pengambilan keputusan serta penyusunan kebijakan yang tepat sasaran.
“Data yang valid adalah fondasi. Tanpa data yang akurat, kita sulit memotret kondisi riil sektor perikanan kita. Ini penting agar kebijakan yang diambil tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga visioner, ” tegas Herman.
Selain itu, Herman Jaya juga mempertanyakan minimnya publikasi terhadap kegiatan dan program yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan. Ia berharap dengan adanya rapat kerja ini, DPRD dapat memperoleh informasi secara komprehensif terkait progres dan tantangan pelaksanaan program-program di sektor perikanan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perikanan, Charliy Fischer, memaparkan bahwa saat ini terdapat tiga program utama yang tengah dijalankan, yaitu: pengadaan alat tangkap sungai, pembangunan kolam terpal untuk budidaya ikan nila, serta pelatihan pengolahan ikan dan pembuatan umpan ikan. Charliy juga menambahkan bahwa Kabupaten Barru memiliki potensi besar dalam pengembangan budidaya udang vaname, dan saat ini sangat membutuhkan dukungan alat serta teknologi untuk mendorong peningkatan produktivitas, khususnya dengan pendekatan sistem bioflok.
Menanggapi pemaparan tersebut, Herman Jaya meminta agar program-program yang sudah direncanakan segera direalisasikan. Ia juga menyampaikan dukungan dari DPRD untuk pengadaan alat laboratorium dan fasilitas penunjang lainnya melalui alokasi anggaran di pembahasan pokok-pokok pikiran (pokir).
“Kita ingin menjadikan Barru sebagai sentra udang vaname berbasis bioflok. Banyak daerah datang ke sini untuk studi banding, artinya kita sudah punya modal awal yang baik. Tinggal ditata dan ditingkatkan lagi, ” ujar Herman.
Sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang periode 2025–2030, Herman Jaya juga mendorong pembentukan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) sebagai BUMD berbentuk perseroan terbatas. Menurutnya, Perseroda akan menjadi kendaraan strategis bagi pemerintah daerah untuk bermitra dengan swasta melalui skema Business to Business (B2B), khususnya dalam ekspor hasil perikanan seperti udang vaname.
"Kalau Perseroda terbentuk, bisa menjalin kemitraan dengan banyak pihak. Ketika produksi udang kita sudah memenuhi standar ekspor, Perseroda bisa menjadi representasi resmi pemerintah daerah. Ini akan memberi dampak nyata bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tentu jika dikelola secara profesional, ” jelasnya.
Menutup rapat, Kepala Dinas Perikanan menyampaikan apresiasi atas atensi, kritik membangun, dan dukungan dari Komisi II DPRD Barru. Ia juga menyatakan komitmen untuk segera menindaklanjuti arahan yang diberikan demi kemajuan sektor kelautan dan perikanan di Barru.
Rapat kerja ini menjadi cerminan sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam mendorong pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat pesisir.
( Irsam )