Rekrutmen Perwira Karier TNI 2025 Dibuka, Kesempatan Emas Lulusan D4-S2

1 week ago 2

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi mengumumkan pembukaan rekrutmen Perwira Prajurit Karier (Pa PK) Reguler untuk Tahun Anggaran 2025. Kesempatan emas ini dirancang khusus bagi para lulusan jenjang pendidikan D4, Sarjana (S1), bahkan hingga Magister (S2) yang bersemangat mengabdikan diri pada negara.

Periode pendaftaran rekrutmen Pa PK TNI 2025 telah dibuka sejak 19 September dan akan ditutup pada 25 Oktober 2025 mendatang. Ini adalah momen krusial bagi para calon perwira untuk mempersiapkan diri dan melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan.

Rekrutmen kali ini sangat inklusif, membuka pintu bagi lulusan dari beragam disiplin ilmu. Bidang-bidang yang menjadi prioritas antara lain kedokteran umum dan gigi, keperawatan, ilmu gizi, psikologi, teknologi informasi, telekomunikasi, desain, hingga berbagai disiplin ilmu bahasa. Fleksibilitas ini menunjukkan komitmen TNI untuk merangkul talenta terbaik dari berbagai sektor.

Bagi Anda yang berambisi bergabung, penting untuk memahami secara mendalam setiap persyaratan yang ditetapkan. Data resmi dari https://rekrutmen-tni.mil.id/ memaparkan kriteria lengkapnya:

Calon haruslah seorang Warga Negara Indonesia, baik pria maupun wanita, yang bukan merupakan prajurit aktif TNI, Polri, maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS). Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi fondasi utama, selaras dengan kesehatan jasmani, rohani, serta bebas dari segala bentuk penyalahgunaan narkoba. Kesetiaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 adalah syarat mutlak.

Standar fisik juga menjadi perhatian. Tinggi badan minimal yang disyaratkan adalah 163 cm untuk pria dan 157 cm untuk wanita, dengan proporsi berat badan yang seimbang. Ijazah D4/S1/S1 Profesi, serta S2 dari jurusan atau program studi yang sesuai dengan kebutuhan TNI, merupakan dokumen penting yang harus dimiliki.

Usia maksimal calon pelamar adalah 28 tahun untuk jenjang D4/S1, dan 30 tahun untuk S1 Profesi serta S2, dihitung sejak pembukaan Pendidikan Pertama (Dikma). Kualitas pendidikan juga dinilai melalui akreditasi universitas dan program studi, minimal berperingkat "B" atau "Baik Sekali" pada saat kelulusan. Bagi program studi berakreditasi "A" atau "Unggul", IPK minimal yang dipersyaratkan adalah 2, 80. Sementara itu, untuk program studi berakreditasi "B" atau "Baik Sekali", IPK minimal adalah 3, 00.

Status belum menikah menjadi syarat umum, dengan ketentuan tidak boleh menikah selama masa pendidikan pertama, kecuali untuk jurusan kedokteran umum yang memiliki ketentuan khusus. Calon juga wajib membawa fotokopi sertifikat akreditasi universitas dan program studi yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Kesediaan untuk ditugaskan di seluruh penjuru NKRI adalah komitmen yang harus dipegang teguh. Bagi yang saat ini berstatus sebagai karyawan, persetujuan dari instansi tempat bekerja sangat diperlukan, disertai kesanggupan untuk mengundurkan diri secara hormat apabila dinyatakan lulus dan mengikuti Dikma.

Surat keterangan sehat dan bebas narkoba dari rumah sakit pemerintah, serta melampirkan kartu BPJS, merupakan kelengkapan administrasi yang tak kalah penting. Bagi lulusan dari luar negeri, ijazah harus mendapat pengesahan dari Kemendiktekristek dan dilengkapi transkrip akademik yang telah dikonversi ke dalam sistem penilaian dalam negeri. Catatan kriminalitas yang tertulis dari Polri juga akan menjadi bagian dari verifikasi.

Selain itu, calon tidak boleh memiliki tato atau bekas tato, serta tindik atau bekas tindik di telinga atau bagian tubuh lainnya, kecuali jika disebabkan oleh ketentuan agama atau adat, yang dibuktikan dengan surat keterangan resmi. Terakhir, kesediaan untuk menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun sejak dilantik menjadi perwira, menjadi bukti pengabdian jangka panjang.

Rincian jenjang pendidikan dan contoh jurusan yang dibutuhkan:

D4: Keperawatan/Ners, Radiologi, Analis Kesehatan/Medis, Rekam Medik, Nautika, Manajemen Keuangan, dan lainnya.

S1: Kedokteran Umum, Kedokteran Gigi, Keperawatan/Ners, Apoteker, Kesehatan Masyarakat, Psikologi, Teknik Informatika, Teknik Geodesi/Geomatika, Sistem dan Teknologi Informasi, Sains Data, Pertanian, Ilmu Hukum, Hukum Pidana dan Perdata, Pendidikan Agama Kristen, Kateketik/Pendidikan Agama Katolik, Pendidikan Keagamaan Islam, Ilmu Keolahragaan, Pendidikan Seni Musik, Geografi, Kartografi & Penginderaan Jauh, Ilmu Komunikasi, Administrasi Negara/Administrasi Publik, Jurnalistik, Ekonomi, Akuntansi, Kurikulum & Teknologi Pendidikan, dan lainnya.

S2: Ilmu Forensik.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai kebutuhan jurusan, calon dapat mengakses tautan yang disediakan.

Proses pendaftaran dilakukan secara online melalui situs resmi https://rekrutmen-tni.mil.id/. Setelah pendaftaran online, calon wajib melakukan daftar ulang secara fisik di lokasi yang ditentukan dengan membawa cetakan formulir pendaftaran untuk validasi. Seluruh dokumen asli sesuai ketentuan pendaftaran dan blangko yang diunduh saat pendaftaran online harus dibawa.

Penting untuk diingat, satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) hanya dapat digunakan untuk mendaftar satu kali pada penerimaan Pa PK TNI 2025. Lokasi pendaftaran tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Merauke, mencakup kantor-kantor ajendam, lanud, dan korem di seluruh penjuru negeri. Universitas Pertahanan (Unhan) juga menjadi salah satu lokasi penting.

Seluruh proses rekrutmen Perwira Prajurit Karier (Pa PK) TNI (Reguler) TA 2025 ini tidak dipungut biaya sama sekali. Kelulusan murni ditentukan oleh hasil seleksi dan pemilihan melalui sidang. Bagi yang membutuhkan informasi lebih lanjut atau mengalami kendala saat mendaftar, panitia dapat dihubungi melalui email pendaftaran [email protected] dengan mencantumkan 'Nama Lengkap dan NIK'. Ini adalah kesempatan langka untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara dengan penuh kehormatan. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |