Revolusi Baterai Mobil Listrik, Isi 12 Menit, Jelajah 800 Km

2 hours ago 2

TEKNOLOGI - Bayangkan mengisi daya mobil listrik Anda hanya dalam waktu 12 menit, lalu mampu melaju sejauh 800 kilometer. Impian ini kini selangkah lebih dekat menjadi kenyataan berkat terobosan terbaru dari para ilmuwan di Korea. Mereka telah menemukan solusi inovatif untuk mengatasi salah satu hambatan terbesar pada teknologi baterai lithium-metal, membuka jalan bagi era baru kendaraan listrik yang lebih efisien dan praktis.

Perbedaan mendasar baterai lithium-metal terletak pada penggunaan logam lithium murni sebagai anoda pengganti grafit pada baterai lithium-ion konvensional. Keunggulan utamanya adalah kepadatan energi yang jauh lebih tinggi, memungkinkan penyimpanan daya lebih besar tanpa menambah bobot atau ukuran baterai. Bagi para pemilik mobil listrik, ini berarti pengalaman berkendara yang lebih memuaskan dengan waktu pengisian daya yang drastis berkurang dan jarak tempuh yang semakin jauh.

Namundemikian, tantangan besar yang selama ini menghantui pengembangan baterai lithium-metal adalah fenomena yang dikenal sebagai 'dendrit'. Kristal-kristal kecil ini tumbuh di anoda saat proses pengisian daya, terutama pada pengisian cepat. Pertumbuhan dendrit secara signifikan menurunkan performa baterai seiring waktu, bahkan berpotensi menyebabkan korsleting yang mengancam keamanan. Fenomena ini telah lama menjadi batu sandungan utama dalam upaya komersialisasi baterai jenis ini.

Kini, harapan baru muncul. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada 3 September di jurnal bergengsi Nature Energy, mengungkap strategi kimia cerdas untuk menaklukkan masalah dendrit. Kuncinya terletak pada penggunaan elektrolit cair jenis baru yang disebut cohesion-inhibiting electrolyte. Elektrolit inovatif ini bekerja dengan cara memastikan distribusi ion lithium yang merata di seluruh permukaan anoda. Dengan demikian, tidak ada lagi titik lemah yang memungkinkan dendrit mulai tumbuh.

Hasilnya sungguh luar biasa. Baterai lithium-metal yang dikembangkan menunjukkan daya tahan yang jauh lebih baik, bahkan mampu bertahan hingga 300.000 kilometer pemakaian. “Penelitian ini menjadi fondasi penting untuk mengatasi tantangan teknis baterai lithium-metal dengan memahami struktur antarmuka, ” ujar Prof. Hee Tak Kim dari Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST).

Dalam pengujian laboratorium yang ketat, prototipe baterai ini berhasil mengisi daya dari 5% hingga 70% hanya dalam 12 menit, dan mampu mempertahankan kinerja luar biasa ini selama lebih dari 350 siklus pengisian. Versi dengan kapasitas lebih besar bahkan mampu mencapai 80% pengisian dalam 17 menit, dengan ketahanan hingga 180 siklus. Ini adalah lompatan besar yang menjanjikan mobil listrik masa depan tidak hanya mengisi daya dengan sangat cepat, tetapi juga memiliki umur pakai baterai yang panjang, tanpa mengorbankan aspek keamanan.

Terobosan ini berpotensi merevolusi industri kendaraan listrik secara keseluruhan. Jika teknologi ini berhasil diadopsi secara massal, kita akan segera melihat mobil listrik yang mampu menempuh jarak hingga 800 kilometer hanya dengan satu kali pengisian daya singkat. Ini tentu akan sangat memudahkan perjalanan jarak jauh, menghilangkan kekhawatiran tentang ketersediaan stasiun pengisian daya. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |