Rocky Medlama: Sebby Sambom Bukan Pejuang, Hanya Provokator yang Merugikan Rakyat Papua

4 days ago 11

PAPUA - Suhu politik di Tanah Papua kembali menghangat. Kali ini, sorotan publik tertuju pada pernyataan tegas Juru Bicara Gerakan Rakyat Pembebasan West Papua (GR-PWP), Rocky Medlama, yang menyebut Sebby Sambom tidak lebih dari seorang provokator. Ucapan Rocky tersebut sontak memicu perbincangan luas, mengingat Sebby selama ini kerap tampil sebagai juru bicara kelompok bersenjata yang mengatasnamakan perjuangan Papua.

Dalam keterangannya pada Sabtu (13/9/2025), Rocky menyebut bahwa sepak terjang Sebby Sambom tidak pernah benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat Papua. Sebaliknya, ia menilai setiap narasi yang digaungkan justru berpotensi memperkeruh suasana, menimbulkan keresahan, bahkan memecah belah masyarakat.

“Kami tidak melihat ada upaya nyata dari Sebby Sambom untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat Papua. Yang ada hanya kata-kata provokatif dan menghasut, ” tegas Rocky.

Provokasi yang Membawa Luka

Rocky menilai, selama ini Sebby Sambom hanya memanfaatkan penderitaan masyarakat Papua untuk kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Alih-alih memperjuangkan kesejahteraan, pernyataan-pernyataannya dinilai semakin menjauhkan rakyat Papua dari kehidupan yang aman dan damai.

“Rakyat kita sudah lelah dengan janji-janji kosong. Kami tidak butuh provokator yang hanya bersembunyi di luar negeri, sementara masyarakat di tanah Papua merasakan penderitaan akibat ulah kelompoknya, ” imbuh Rocky.

Pernyataan keras ini mencerminkan kekecewaan sebagian masyarakat Papua terhadap figur-figur yang selama ini mengklaim diri sebagai pejuang, namun dinilai hanya menambah beban rakyat.

Dukungan dari Tokoh Adat

Sikap Rocky ternyata mendapat sambutan dari sejumlah tokoh masyarakat. Markus Yikwa, tokoh adat dari wilayah Pegunungan Tengah, menyebut Sebby Sambom sudah kelewat batas dalam menyebarkan isu-isu yang menyesatkan.

“Kami tahu betul kondisi di lapangan. Tidak ada yang diperjuangkan, justru hanya menambah masalah. Kalau betul ingin perjuangkan rakyat, harusnya hadir bersama masyarakat, bukan sebarkan provokasi dari jauh, ” tegas Markus.

Pernyataan Markus ini memperkuat bahwa suara penolakan terhadap provokasi semakin menguat di tingkat akar rumput. Bagi masyarakat, kehadiran tokoh yang benar-benar peduli jauh lebih penting daripada suara lantang dari luar negeri yang hanya menambah luka.

Sinyal Pergeseran Sikap di Papua

Pengamat politik dan keamanan menilai pernyataan Rocky Medlama bisa dibaca sebagai sinyal kuat bahwa tidak semua kelompok di Papua mendukung langkah-langkah provokatif yang dijalankan OPM maupun para juru bicaranya. Ada pergeseran sikap di tubuh masyarakat Papua sendiri yang kini mulai jenuh dengan narasi konflik berkepanjangan.

Menurut mereka, semakin banyak masyarakat Papua yang sadar bahwa jalan provokasi hanya memperpanjang penderitaan. Suara-suara tokoh lokal yang menolak peran Sebby Sambom sebagai provokator dinilai sebagai indikator kuat bahwa rakyat lebih memilih persatuan, pembangunan, dan kehidupan damai.

Harapan untuk Papua Damai

Pernyataan Rocky Medlama dan dukungan sejumlah tokoh adat seakan menegaskan bahwa Papua sedang berada di persimpangan penting. Di satu sisi, ada kelompok yang masih mencoba menghidupkan konflik dengan provokasi. Di sisi lain, semakin banyak masyarakat yang memilih jalan damai dan pembangunan sebagai masa depan bersama.

Kini, harapan itu semakin nyata. Papua tidak lagi ingin terjebak dalam retorika kosong, melainkan menginginkan bukti nyata: akses pendidikan, layanan kesehatan, pembangunan ekonomi, serta kehidupan yang aman dan tenteram.

(APK/ Redaksi (JIS))

Read Entire Article
Karya | Politics | | |