SINAK - Sejuknya udara pegunungan Distrik Sinak pada Selasa (9/9/2025) tak menghalangi semangat para prajurit Satgas Yonif 142/Kesatria Jaya (KJ) untuk hadir di tengah anak-anak SD Inpres Sinak. Kehadiran mereka bukan dengan atribut perang atau peralatan tempur, melainkan dengan buku, cerita, dan permainan edukatif yang sarat makna.
Sejak pagi, halaman sekolah sederhana itu dipenuhi tawa riang. Anak-anak duduk rapi, mata polos mereka berbinar penuh rasa ingin tahu saat prajurit memperkenalkan huruf, angka, hingga mengajak bermain sambil belajar. Suasana penuh warna itu menjadi pengingat bahwa ilmu pengetahuan adalah hadiah paling indah yang dapat ditanamkan sejak dini.
“Anak-anak Papua adalah mutiara bangsa. Dengan ilmu, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang kuat dan berdaya. Kami hadir bukan hanya untuk menjaga, tetapi juga untuk menyalakan harapan dalam hati mereka, ” ujar Danpos Sinak Pasar, Letda Inf Abdi Hanafi D. Munthe, yang memimpin langsung kegiatan anjangsana tersebut.
Sekolah Sederhana, Semangat yang Tak Pernah Padam
SD Inpres Sinak memang jauh dari kata modern. Ruang kelas berdinding papan, atap seng yang mulai berkarat, dan perlengkapan belajar yang terbatas tak menyurutkan semangat anak-anak untuk datang menimba ilmu. Justru di situlah nilai kebersamaan terasa lebih dalam.
Para prajurit Satgas Yonif 142/KJ dengan penuh kesabaran mendampingi siswa, mengulang pelajaran dasar, hingga mengajarkan lagu-lagu kebangsaan sederhana. Anak-anak begitu antusias mengikuti setiap arahan, sementara guru-guru yang mendampingi tampak haru melihat interaksi yang terjalin begitu akrab.
Disambut Hangat Guru dan Masyarakat
Kehadiran TNI di sekolah itu tak hanya menghibur anak-anak, tetapi juga memberi semangat baru bagi para guru. Salah seorang guru menyampaikan rasa syukur, “Kami berterima kasih atas perhatian Satgas. Anak-anak terlihat lebih bersemangat belajar, bahkan lebih percaya diri. Kehadiran bapak-bapak TNI membuat mereka merasa dihargai.”
Bagi masyarakat, kegiatan sederhana ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir bukan sekadar melalui pembangunan infrastruktur, tetapi juga lewat kepedulian terhadap generasi muda yang menjadi penentu masa depan Papua.
Pendidikan sebagai Jembatan Harapan
Kegiatan anjangsana ini menunjukkan wajah lain TNI—bukan hanya sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga sebagai penggerak harapan. Pendidikan dipandang sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih baik, dan di Distrik Sinak, jembatan itu dibangun dengan senyum, tawa, dan doa anak-anak Papua.
Bagi Satgas Yonif 142/KJ, setiap huruf yang diajarkan, setiap angka yang ditulis, dan setiap lagu yang dinyanyikan bersama anak-anak adalah investasi berharga. Sebab dari sinilah lahir generasi Papua yang cerdas, berdaya, dan siap menjadi bagian dari masa depan Indonesia.
(PenSatgas Yonif 142/KJ/ Wartamiliter.com )