JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya baru-baru ini menyambangi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto. Pertemuan penting ini membahas upaya krusial dalam membangun sistem pelayanan publik yang bukan hanya cepat dan tepat, tapi juga transparan dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Saya membayangkan, betapa nyamannya jika semua urusan administrasi bisa selesai dengan mudah, tanpa berbelit-belit, seperti yang sering kita alami.
Kunjungan Seskab Teddy ke Kementerian Imipas atas undangan Menteri Agus ini berlangsung pada Jumat (25/7/2025), sebagaimana terlihat dari unggahan di akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet, Sabtu (26/7/2025).
"Dibahas berbagai program utama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, " kata Teddy.
Seskab Teddy menekankan bahwa dengan jumlah pegawai Kementerian Imipas yang mencapai lebih dari 65 ribu orang, peningkatan kualitas layanan adalah sebuah keharusan. Bayangkan, dengan sumber daya manusia sebesar itu, betapa besar dampaknya jika pelayanan yang diberikan optimal.
"Dengan jumlah pegawai mencapai lebih dari 65 ribu orang di seluruh Indonesia, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan terus berupaya untuk membangun pelayanan yang cepat, tepat, dan transparan serta mudah diakses oleh masyarakat, " ungkap Teddy.
Menteri Agus Andrianto sendiri telah mencanangkan 13 program akselerasi sebagai wujud komitmen terhadap Asta Cita pemerintah. Program-program ini meliputi berbagai aspek, dari pemberantasan narkoba di lapas hingga pengembangan layanan keimigrasian berbasis digital.
Salah satu fokus utama adalah pemberantasan peredaran narkoba dan penipuan di lapas. Ini adalah masalah serius yang harus ditangani dengan tegas. Upaya pembersihan blok hunian, tes urine, dan optimalisasi program rehabilitasi pengguna narkoba menjadi langkah konkret untuk mewujudkannya.
Selanjutnya, ada program pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan. Warga binaan akan dibina untuk mandiri di bidang agrobisnis melalui kerja sama dengan Kementerian Pertanian, hingga melaksanakan panen raya. Program ini tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga memberikan harapan bagi mereka untuk memulai hidup baru setelah bebas.
"Tiga, penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM. Program ini dilaksanakan dengan kegiatan intensifikasi kegiatan produktif di lapas atau rutan, " jelas Menteri Agus.
Program lainnya termasuk prioritas bantuan sosial untuk keluarga warga binaan yang kurang mampu, mengatasi permasalahan kapasitas lapas, pengembangan layanan keimigrasian digital, pengembangan autogate di bandara, pencegahan TPPO, penguatan pemeriksaan keimigrasian, pengembangan lounge khusus pekerja migran, bakti sosial di wilayah perbatasan, pembangunan lapas modern keamanan supermaksimum, dan peningkatan kebanggaan lembaga pendidikan dengan mengembalikan nama Poltekim dan Poltekip menjadi Akademi Imigrasi dan Akademi Ilmu Pemasyarakatan.
“Kemudian program yang ke-13, meningkatkan kebanggaan lembaga pendidikan dengan mengembalikan nama Poltekim dan Poltekip menjadi Akademi Imigrasi dan Akademi Ilmu Pemasyarakatan, ” pungkas Menteri Agus.
Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk terus berbenah dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Harapannya, dengan implementasi program-program ini, kita bisa merasakan perubahan nyata dalam sistem pelayanan publik yang lebih baik. (imipas)