Strategi Adu Domba OPM Terbongkar: Klaim Perpecahan Gunung-Pantai Ditolak Rakyat Papua

4 hours ago 2

JAYAPURA - Kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali memantik kontroversi. Kali ini, mereka mengklaim adanya perbedaan sikap antara masyarakat wilayah pegunungan dan pesisir Papua dalam mendukung gerakan separatisme. Namun, klaim ini justru menuai kecaman luas dari berbagai tokoh masyarakat, agama, dan pemuda Papua yang menilai pernyataan tersebut sebagai strategi adu domba yang membahayakan persatuan rakyat Papua. Sabtu 21 Juni 2025.

Dominggus Kafiar, tokoh adat dari wilayah pesisir, menyatakan bahwa OPM telah melampaui batas dengan mencoba menciptakan dikotomi antara masyarakat berdasarkan wilayah geografis.

“Kami masyarakat Papua satu hati. Baik dari gunung maupun pantai, kami sama-sama ingin damai dan sejahtera. Klaim ini adalah upaya pecah-belah yang sangat berbahaya, ” tegasnya.

Senada dengan itu, Pendeta Theofilus Matuan dari Kabupaten Puncak juga mengecam narasi yang dilontarkan OPM. Ia menilai bahwa upaya mengotak-ngotakkan masyarakat adalah bentuk keputusasaan kelompok separatis yang semakin kehilangan dukungan di akar rumput.

“Mereka kehabisan legitimasi. Sekarang, OPM hanya mencari alasan untuk menutupi kegagalannya mempertahankan simpati rakyat, ” ujar Theofilus.

Dari kalangan muda, suara tegas juga muncul. Daniel Pigay, tokoh pemuda dari Nabire, mengatakan bahwa generasi muda Papua semakin sadar bahwa kekerasan bukan jalan menuju masa depan.

“Kami sudah bosan jadi korban konflik. Baik di gunung maupun pesisir, pemuda Papua sekarang satu suara: kami ingin pendidikan, pekerjaan, dan hidup aman, ” ucapnya.

Banyak pihak menilai bahwa pernyataan OPM ini tak lebih dari taktik pengalihan isu atas semakin menyusutnya basis pendukung mereka. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah mantan anggota OPM diketahui telah menyerahkan diri dan menyatakan kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Program-program pembangunan yang digulirkan pemerintah di wilayah Papua mulai dari infrastruktur, pendidikan, hingga layanan kesehatan semakin diterima masyarakat dan memperkuat ikatan kebangsaan.

Para tokoh berharap masyarakat Papua tidak terprovokasi dan terus menjaga semangat persatuan. “OPM boleh bicara apapun, tapi suara rakyat Papua hari ini jelas: kita tidak mau dipecah-belah, ” tutup Dominggus.

(Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |