Teror di Dogiyai: OPM Kodap XI Sadis Tembak Pemuda Sipil di Kampung Deiyapa

3 hours ago 3

DOGIYAI - Aksi kekerasan kembali mencoreng wajah Papua. Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XI menebar teror di Kampung Deiyapa, Distrik Kamu Utara, Ugapuga, Kabupaten Dogiyai, dengan menembak seorang pemuda tak bersalah bernama Jon Pekei.

Insiden berdarah itu terjadi pada Minggu (21/9/2025), saat Jon sedang beraktivitas di sekitar kampungnya. Tanpa alasan jelas, sekelompok anggota OPM tiba-tiba muncul dan melepaskan tembakan brutal. Satu peluru menembus punggung kanan atas Jon, membuatnya tersungkur dan bersimbah darah.

Warga yang panik segera berhamburan, sebagian lain berusaha menyelamatkan korban dengan mengevakuasi Jon ke fasilitas kesehatan terdekat. Kejadian tersebut sontak menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat, bahkan beberapa keluarga memilih mengungsi untuk menghindari ancaman serangan berikutnya.

Duka dan Amarah Warga Dogiyai

Tokoh masyarakat Dogiyai, Yonas Pekei, mengutuk keras tindakan biadab itu.

“Ini sangat menyakitkan bagi kami. Jon adalah anak muda yang rajin membantu orang tua dan aktif dalam kegiatan kampung. Menembak orang tidak bersalah adalah tindakan pengecut. OPM tidak bisa lagi berdalih memperjuangkan rakyat, karena justru rakyat yang jadi korban, ” tegasnya.

Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Markus Dogopia, menilai peristiwa keji ini semakin memperburuk citra OPM di mata masyarakat Papua.

“Selama ini mereka klaim berjuang untuk orang Papua, tapi kenyataannya orang Papua sendiri yang jadi sasaran peluru mereka. Kami tidak bisa diam melihat saudara-saudara kami ditembak tanpa alasan, ” ujarnya dengan nada geram.

Suara Gereja: Kekerasan Melawan Kemanusiaan

Dukungan moral datang dari kalangan gereja. Pendeta Samuel Tebai menegaskan bahwa tindakan OPM tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai nilai kemanusiaan dan ajaran agama.

“Setiap manusia berhak hidup aman di tanahnya sendiri. Kekerasan terhadap Jon adalah luka bagi kita semua. Gereja mendorong masyarakat tetap bersatu, tidak terprovokasi, dan menyerahkan penanganan kepada pihak berwenang, ” katanya.

Situasi Keamanan Diperketat

Pasca-penembakan, aparat keamanan bersama pemerintah daerah langsung meningkatkan patroli dan pengamanan di sejumlah titik rawan. Upaya ini dilakukan untuk menenangkan warga sekaligus mencegah serangan susulan yang dikhawatirkan kembali terjadi.

Meski demikian, trauma akibat penembakan tersebut masih membekas. Rasa cemas menghantui banyak keluarga di Kampung Deiyapa dan sekitarnya, yang kini hidup dalam bayang-bayang teror OPM.

OPM Kehilangan Arah Perjuangan

Kasus penembakan terhadap Jon Pekei semakin menegaskan bahwa OPM Kodap XI Dogiyai telah kehilangan arah. Alih-alih memperjuangkan kesejahteraan rakyat Papua, mereka justru menebarkan teror, darah, dan penderitaan di tengah masyarakat sendiri.

Masyarakat Dogiyai berharap pemerintah pusat bersama aparat keamanan segera mengambil langkah tegas untuk menindak kelompok bersenjata tersebut. Harapan mereka hanya satu: bisa kembali hidup dengan aman, damai, dan terbebas dari bayang-bayang kekerasan.

(APK/Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |