Teror di Tengah Harapan: Puskesmas Dibakar, Tenaga Medis Disandera oleh OPM

PAPUA - Di tengah usaha pemerintah meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Papua, sebuah tragedi memilukan kembali mengguncang. Puskesmas tempat terakhir masyarakat berharap akan pertolongan medis menjadi sasaran kebrutalan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Jum'at 4 April 2025.

Insiden tersebut tak hanya meninggalkan puing-puing bangunan dan peralatan kesehatan yang hangus terbakar, tetapi juga menyisakan trauma mendalam bagi tenaga medis dan masyarakat sekitar. Dalam serangan keji itu, sejumlah petugas kesehatan sempat disandera sebelum akhirnya berhasil diselamatkan oleh aparat.

"Kami tidak pernah menyangka tempat kami membantu sesama justru menjadi target kekerasan, " ucap seorang petugas medis dengan mata berkaca-kaca. Ia selamat, tapi luka emosional masih membekas dalam.

Menurut laporan warga, kobaran api melahap ruang perawatan dan gudang obat-obatan, membuat ribuan masyarakat kehilangan akses kesehatan satu-satunya di wilayah tersebut. “Ini bukan hanya pembakaran bangunan. Ini pembakaran harapan, ” ujar salah satu warga yang menyaksikan kejadian itu.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Dr. Andi Setiawan, menyatakan keprihatinannya mendalam atas insiden tersebut. “Menyerang fasilitas kesehatan adalah pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia. Ini bukan hanya tindakan terorisme, tapi juga kejahatan kemanusiaan.”

Pemerintah segera mengerahkan aparat keamanan untuk membebaskan sandera dan menstabilkan situasi. Sementara itu, rencana darurat tengah disiapkan guna membangun kembali fasilitas kesehatan yang hancur agar masyarakat tidak terputus dari layanan vital.

Ketika rumah sakit menjadi medan perang, dan tenaga medis menjadi sasaran, siapa lagi yang bisa menolong masyarakat kecil di pedalaman Papua? (APK/Red1922)