Teror OPM Paksa Ratusan Warga Mengungsi ke Hutan: Kampung Alutbakon Lumpuh Total

5 hours ago 5

PAPUA - Situasi keamanan di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kembali memanas. Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebar teror dan ancaman ke warga sipil di Kampung Alutbakon, memicu kepanikan massal dan memaksa ratusan warga mengungsi ke hutan demi menyelamatkan diri. Kamis 17 Juli 2025.

“Kami semua lari tanpa membawa apa-apa, hanya bawa anak-anak dan pakaian seadanya, ” ungkap Yuliana Wakom, seorang ibu rumah tangga yang kini bertahan di tenda darurat bersama puluhan warga lainnya.

Suara tembakan masih terdengar dari kejauhan, membuat warga enggan kembali ke kampung. Kondisi mencekam ini telah melumpuhkan seluruh aktivitas masyarakat. Sekolah ditutup, layanan publik tak berfungsi, dan akses terhadap makanan serta obat-obatan menjadi sangat terbatas.

Tokoh adat Distrik Oksop, Elias Kobak, mengecam keras aksi kekerasan OPM yang kembali menjadikan masyarakat sipil sebagai sasaran.

“Ini bukan perjuangan, ini kejahatan. Mereka datang bawa senjata, bukan bawa solusi. Kami minta mereka tinggalkan kampung kami, ” ujarnya dengan nada marah.

Akibat teror tersebut, sejumlah warga yang mencoba mencari bantuan ke distrik lain harus berjalan kaki berhari-hari menembus jalur hutan yang terjal dan berbahaya.

Ketua Pemuda Distrik Oksop, Daniel Waker, menyerukan kehadiran nyata aparat keamanan untuk melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata.

“Jangan biarkan masyarakat jadi korban terus-menerus. Negara harus hadir di kampung kami, ” tegasnya.

Masyarakat berharap agar situasi segera dipulihkan dan kehidupan bisa kembali normal. Mereka menaruh harapan besar kepada pemerintah daerah dan pusat untuk memperkuat kehadiran negara, terutama di wilayah-wilayah rawan konflik seperti Distrik Oksop.

“Cukup sudah kami menderita. Kami hanya ingin hidup damai, bertani, membesarkan anak-anak, dan menyekolahkan mereka. Bukan hidup dalam ancaman, ” pungkas Elias Kobak. (Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |