Tujuh Ilmuwan Unhas Ungguli Peringkat Dunia 2025

3 hours ago 3

MAKASSAR - Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali mengukir jejak kebanggaan di panggung global. Sebanyak tujuh nama akademisi terbaiknya, para pemikir di balik kemajuan ilmu pengetahuan, kini tersemat dalam daftar bergengsi World's Top 2% Scientist 2025. Ini adalah pengakuan atas kontribusi luar biasa mereka, menempatkan mereka di antara 2% ilmuwan paling berpengaruh di seluruh dunia, sebuah penilaian yang digagas oleh Stanford University bekerja sama dengan penerbit ilmiah terkemuka, Elsevier BV.

Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, Rektor Unhas, menyambut hangat capaian fenomenal ini. Beliau menekankan bahwa universitas yang dipimpinnya senantiasa membuka lebar pintu bagi para dosen dan peneliti untuk mengeksplorasi ide-ide inovatif dan menghasilkan karya-karya monumental.

"Pencapaian ini menjadi bukti kontribusi nyata para peneliti Unhas dalam pengembangan ilmu pengetahuan di tingkat global, sekaligus menegaskan reputasi Unhas sebagai universitas riset terkemuka di Indonesia, " ujar Prof. JJ dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/9/2025).

Daftar prestisius ini secara resmi diumumkan pada Sabtu (20/9), menampilkan para akademisi Unhas yang telah memberikan warna baru dalam lanskap keilmuan dunia. Fakta ini bukan sekadar angka, melainkan sebuah narasi peningkatan yang membanggakan. Jika pada edisi 2024 tercatat enam ilmuwan Unhas yang berhasil menembus daftar ini, tahun ini jumlahnya bertambah menjadi tujuh, menunjukkan geliat riset yang semakin kuat di kampus merah marun.

Pemeringkatan yang sangat dihormati ini mendasarkan penilaiannya pada data sitasi ilmiah yang komprehensif, dihimpun dari basis data Scopus hingga penghujung tahun 2024. Para ilmuwan dikategorikan dalam 22 bidang keilmuan utama dan 174 sub-bidang, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Science-Metrix. Lebih jauh lagi, peringkat ini juga mempertimbangkan persentil khusus untuk setiap bidang dan sub-bidang, memastikan akurasi penilaian bagi para ilmuwan yang telah mempublikasikan minimal lima karya ilmiah. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |