PANGKEP SULSEL - Usba Sawi Spd, yang juga perna menjabat Kepala Kelurahan Mattiro Bintang Kecamatan Liukang Tupabiring Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan dan kini sudah pensiun dan bergabung sebagai pengurus kelompok tani Tanah Rajae Kecamatan Labakkang saat di temui Minggu (21/9/2025) di Bungoro.
Dia berkata bahwa Komunitas Pangkep Agro Lestari yang kini menghadirkan inovasi dalam dunia pertanian dengan memproduksi pupuk cair alami berbahan dasar potensi lokal. Produk ini diberi nama BioSubur, yang kini hadir dalam tiga varian berbeda, masing-masing ditujukan untuk kebutuhan perkebunan, tanaman padi di sawah, serta untuk tambak.
Pupuk cair BioSubur diracik dari bahan-bahan alami yang mudah didapat di sekitar masyarakat, seperti daun pohon lantoro, air kelapa, dedak halus, serta campuran bahan organik lainnya. Kombinasi bahan tersebut menghasilkan pupuk yang ramah lingkungan, mudah diaplikasikan, dan memiliki manfaat langsung bagi kesuburan tanaman maupun tanah.
Usba Sawi berkata bahwa Komunitas Pangkep Agro Lestari yang produksi pupuk cair ini merupakan jawaban atas kebutuhan petani dan petambak di Pangkep yang selama ini bergantung pada pupuk kimia. Dengan hadirnya BioSubur, diharapkan terjadi pengurangan ketergantungan terhadap produk pupuk impor sekaligus mengurangi biaya produksi masyarakat.
“BioSubur bukan hanya menyuburkan tanaman, tetapi juga memperbaiki struktur tanah dan menjaga ekosistem lahan. Untuk tambak, pupuk ini mampu meningkatkan kesuburan tanah dasar sekaligus mendukung pertumbuhan plankton alami yang bermanfaat bagi udang dan ikan, ” ungkapnya.
Sejumlah petani dan petambak bisa mencoba BioSubur untuk membuktikan hasil yang signifikan. Pada lahan sawah, padi tampak lebih hijau dengan pertumbuhan yang lebih merata, sementara di perkebunan hasil panen lebih segar dan tahan lama. Di tambak, kualitas air terlihat lebih stabil dan produktivitas tambak meningkat.
Produk BioSubur juga dinilai menjadi solusi tepat di tengah semakin mahalnya harga pupuk kimia di pasaran. Dengan harga yang lebih terjangkau dan bahan baku yang berasal dari sekitar Pangkep, pupuk cair ini memberikan nilai tambah baik secara ekonomi maupun ekologi.
Selain memproduksi, Komunitas Pangkep Agro Lestari juga aktif melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petani serta petambak mengenai cara penggunaan pupuk BioSubur. Langkah ini dilakukan agar pemanfaatannya lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing sektor.
Pemerintah daerah pun memberikan apresiasi terhadap langkah komunitas ini, sebab sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya lokal. BioSubur dianggap sebagai salah satu bentuk inovasi yang mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan lahirnya BioSubur, Pangkep tidak hanya memperkuat identitas sebagai daerah penghasil pertanian dan perikanan, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana potensi lokal bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi. Ke depan, pupuk cair ini diharapkan mampu menembus pasar regional bahkan nasional sebagai produk kebanggaan Pangkep ( Herman Djide)
