PAPUA - Di tengah kabut pagi Pegunungan Tengah Papua, halaman Kantor DPRD Intan Jaya berubah menjadi lautan persaudaraan. Lebih dari 1.000 warga tumpah ruah dalam Ibadah Pengucapan Syukur, yang dibalut hangatnya tradisi bakar batu sebuah ritual adat yang melambangkan kebersamaan, rasa syukur, dan harapan akan kedamaian di tanah Papua. Jumat, 11 Juli 2025, menjadi saksi bahwa cinta dan kepercayaan mampu meruntuhkan sekat di antara perbedaan.
Dalam momen penuh makna ini, 21 prajurit TNI dari Satgas Yonif 500/Sikatan yang dipimpin oleh Kapten Inf. Redo Rahardiansyah Effendy, S.S.T.Han., S.I.P., turut hadir, tak hanya sebagai tamu, tetapi sebagai keluarga. Mereka menyingsingkan lengan, turun langsung membantu menyiapkan pembakaran batu, mengolah makanan bersama warga, dan menyerahkan bantuan bahan makanan seperti beras, mi instan, dan kebutuhan pokok lainnya sebuah bentuk kasih yang tak dibatasi pangkat maupun seragam.
“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga wilayah, tetapi untuk menguatkan hati. Tradisi bakar batu ini bukan sekadar memasak bersama, melainkan lambang cinta dan persaudaraan yang hidup di tanah Papua. Inilah Indonesia: saling mengasihi, saling menopang, ” ungkap Kapten Redo penuh haru.
Prosesi adat ini dipimpin langsung oleh Bupati Intan Jaya, Aner Maisini, dan menjadi ruang pertemuan hangat antara aparat negara dan rakyat. Para tokoh adat, pemuda, hingga mama-mama Papua menyambut kehadiran TNI dengan pelukan erat, senyum tulus, dan mata yang berbinar tanda kepercayaan yang tumbuh dari kedekatan nyata.
Martinus Dwitau, anggota DPRD Intan Jaya, mengungkapkan: “Kehadiran TNI membawa rasa aman dan damai. Bantuan yang diberikan sangat membantu warga kami. TNI bukan lagi sekadar pengaman, tapi bagian dari kami sendiri.”
Dalam semangat gotong royong, semua bekerja dan makan bersama tanpa jarak. Tak ada perbedaan antara loreng dan sarung, antara sepatu lars dan kaki telanjang. Semua menyatu dalam hangatnya bara batu dan hangatnya hati yang saling terbuka.
Kegiatan berlangsung dengan aman, damai, dan tertib. Lebih dari pengayom keamanan, TNI tampil sebagai pengikat hati dan jembatan persaudaraan. Seperti api bakar batu yang terus menyala di antara tumpukan batu panas, semangat kemanunggalan TNI dan rakyat Papua tak akan padam terus membara, menerangi jalan damai Bumi Cenderawasih.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono