PANGKEP – Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. H. Tajuddin Rajja, menegaskan pentingnya zakat sebagai instrumen untuk membantu masyarakat kurang mampu. Hal ini disampaikan saat ditemui pada Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, zakat memiliki peran vital dalam mewujudkan keadilan sosial. Dengan pengelolaan yang profesional, dana zakat dapat disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
“Zakat ini tujuannya jelas, untuk membantu warga kurang mampu. BAZNAS hadir sebagai lembaga resmi yang mengelola, menyalurkan, sekaligus memastikan manfaatnya sampai kepada penerima, ” ujarnya.
H. Tajuddin menjelaskan, dalam distribusi zakat terdapat delapan golongan penerima atau asnaf, yakni fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil. Delapan golongan ini menjadi fokus utama penyaluran.
Selain itu, BAZNAS Pangkep juga menjalankan lima program layanan utama. Program tersebut mencakup bidang ekonomi, dakwah dan advokasi, pendidikan, kesehatan, serta sosial kemanusiaan.
“Kelima program ini adalah bentuk nyata kehadiran BAZNAS di tengah masyarakat. Kami ingin zakat tidak sekadar dibagikan, tapi benar-benar memberikan dampak jangka panjang, ” jelasnya.
Sejak berdiri di Pangkep tahun 2017, BAZNAS telah berkiprah selama delapan tahun. Selama itu pula, lembaga ini konsisten mendukung program pemerintah daerah sekaligus menjadi mitra strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Selamat dalam perjalanan, BAZNAS di Pangkep sudah sekitar delapan tahun hadir dan terus berkomitmen memberikan layanan terbaik. Semoga semakin dirasakan manfaatnya oleh mereka yang membutuhkan, ” tambahnya.
Dari sisi partisipasi aparatur sipil negara (ASN), BAZNAS Pangkep mencatat masih ada pekerjaan rumah besar. Hingga kini, tercatat baru 2.594 ASN yang berzakat melalui BAZNAS dengan persentase sekitar 52, 9 persen.
“Angka ini masih perlu ditingkatkan. Jika seluruh ASN berzakat, tentu potensi zakat di Pangkep akan jauh lebih besar dan manfaatnya akan semakin luas, ” tegas Tajuddin.
Ia mencontohkan, di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Pangkep, seluruh ASN telah terdaftar sebagai muzaki. Namun, untuk lingkup Dinas Pendidikan, tingkat partisipasi masih tergolong minim, khususnya dari kalangan guru.
“Kalau guru-guru di sekolah juga masuk BAZNAS, otomatis reski semakin banyak. Manfaat zakat bisa lebih besar lagi, baik untuk penerima maupun muzaki sendiri, ” ungkapnya.
Dengan potensi yang masih terbuka lebar, BAZNAS Pangkep terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya zakat. Dukungan masyarakat, terutama dari ASN, diharapkan semakin meningkat agar zakat benar-benar menjadi solusi dalam mengurangi kesenjangan sosial.
“InsyaAllah, dengan kebersamaan, zakat bisa menjadi kekuatan besar dalam membangun Pangkep yang lebih sejahtera, ” pungkasnya.( Herman Djide)