BEASISWA - Impian anak-anak Jakarta untuk menimba ilmu di kancah internasional sebentar lagi dapat terwujud. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, tengah menggodok program beasiswa luar negeri melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Harapan besarnya, program prestisius ini bisa mulai berjalan pada tahun 2026.
“Jadi saya akan mempersiapkan. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa mulai. Kalau bisa 100 saja mahasiswa yang kita berikan LPDP, ” ujar Pramono, Sabtu (13/9/2025). Ini bukan sekadar janji, melainkan sebuah komitmen untuk membuka pintu kesempatan yang lebih lebar bagi putra-putri terbaik Ibu Kota.
Prioritas utama program beasiswa ini adalah anak-anak yang kurang beruntung, mereka yang selama ini mungkin hanya bisa memimpikan pendidikan kelas dunia. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad untuk memberikan kesempatan ini kepada mereka yang paling membutuhkan, agar garis ketidakberuntungan dapat terputus dan lahir generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih mumpuni.
Gubernur Pramono meyakini, kesempatan berkuliah di luar negeri akan menjadi modal berharga. Bukan hanya untuk memotong rantai kemiskinan, tetapi juga untuk memperkaya wawasan dan mempersiapkan mereka menjadi agen perubahan di masa depan.
“Saya ingin diberikan bagi yang tidak beruntung. Maka (program) ini juga akan selain memotong garis ketidakberuntungan, mempersiapkan SDM yang lebih baik. Kemudian juga membuka wawasan bagi anak-anak, ” ungkap Pramono.
Agar target ambisius ini tercapai, dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sangat krusial. Gubernur berharap rencana perluasan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) hingga jenjang S2 dan S3 dapat disetujui. Jika terealisasi, dana untuk beasiswa LPDP ini akan bersumber dari KJMU, sebuah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program.
Namun, ada satu syarat penting yang harus dipenuhi oleh para penerima beasiswa: mereka wajib kembali ke Jakarta setelah menyelesaikan studi mereka. Ini adalah bentuk pengabdian, sebuah ikatan moral untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan dan kemajuan Jakarta di masa mendatang. Sebuah investasi jangka panjang untuk masa depan Ibu Kota. (Warta Kampus)