Bongkar Hoaks TPNPB OPM: Tuduhan Aparat Bakar Rumah Warga Terbukti Propaganda Murahan

3 hours ago 3

PUNCAK - Isu menyesatkan kembali ditebar oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XXVII Sinak. Melalui pernyataan yang beredar di sejumlah media, pimpinan kelompok bersenjata itu, Mayor Jenderal Lekkagak Telenggen, menuding aparat keamanan Indonesia melakukan pembakaran rumah warga, bahkan menuduh adanya operasi brutal yang menyasar pemukiman masyarakat.

Namun, tuduhan tersebut cepat terbantahkan. Aparat keamanan bersama tokoh masyarakat menyebut klaim itu tidak lebih dari hoaks alias kabar bohong yang sengaja diproduksi untuk membalikkan fakta di lapangan. Narasi semacam ini, menurut mereka, hanyalah propaganda untuk mengaburkan tindakan kekerasan yang justru dilakukan OPM terhadap masyarakat sipil di wilayah Puncak dan sekitarnya.

Tokoh Masyarakat Tegas Membantah

Tokoh masyarakat Kabupaten Puncak, Yulianus Wonda, menyatakan warga tidak boleh terkecoh oleh informasi sepihak yang disebarkan OPM. Ia menegaskan, rekam jejak kelompok tersebut menunjukkan bahwa merekalah yang kerap melakukan pembakaran, baik rumah warga maupun fasilitas umum.

“Selama ini justru OPM-lah yang sering melakukan pembakaran. Jadi ketika mereka menuduh aparat, itu tidak lebih dari strategi untuk membalikkan fakta, ” ujarnya, Sabtu (20/9/2025).

Nada serupa disampaikan Ketua Dewan Adat Sinak, Markus Murib. Ia menilai, penyebaran hoaks oleh OPM selalu muncul setiap kali aparat melakukan operasi penegakan hukum.

“Setiap kali aparat bergerak menindak, OPM langsung menebar isu negatif. Tujuannya jelas, agar masyarakat benci kepada negara. Tapi kami tahu, yang paling sering menyengsarakan warga adalah aksi OPM itu sendiri, ” katanya.

Propaganda untuk Tutupi Aksi Brutal

Sejumlah laporan terbaru menyebutkan bahwa anggota OPM di wilayah Puncak justru kerap melakukan intimidasi terhadap masyarakat. Warga dipaksa memberikan bahan makanan maupun uang, bahkan tak jarang mendapat ancaman jika menolak.

“Kalau mau jujur, warga lebih takut dengan OPM daripada aparat. Aparat datang untuk menjaga keamanan, sementara OPM sering datang merampas, ” tegas Markus.

Pengamat lokal menilai pernyataan Lekkagak Telenggen hanyalah manuver politik kelompoknya untuk mengalihkan perhatian publik dari aksi brutal mereka sendiri. Dengan menuduh aparat, OPM berharap mendapat simpati, sekaligus menanamkan kebencian terhadap negara.

Komitmen Menjaga Papua Damai

Bantahan keras dari tokoh adat dan tokoh masyarakat ini mempertegas bahwa narasi yang dibawa OPM Kodap XXVII Sinak tidak bisa dipertanggungjawabkan. Masyarakat pun semakin sadar bahwa provokasi dan hoaks hanyalah senjata murahan yang dipakai kelompok separatis untuk memecah belah persatuan.

Aparat keamanan bersama masyarakat berkomitmen menjaga situasi kondusif agar Papua tidak terus diguncang isu menyesatkan. Harapannya, rakyat Papua bisa terbebas dari propaganda dan ancaman kelompok bersenjata, sehingga dapat hidup tenang serta fokus membangun masa depan yang lebih baik dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

(APK/Redaksi (JIS) 

Read Entire Article
Karya | Politics | | |