BATAM - Aktivitas mencurigakan di Dermaga Sagulung, Batam, membuahkan hasil. Tim gabungan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dan Kementerian Kehutanan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ratusan batang kayu ilegal. Kapal KM AAL Delima yang bersandar di dermaga menjadi sasaran penggerebekan pada Sabtu (6/9) lalu, membuka tabir praktik ilegal yang merusak kelestarian hutan.
Saat pemeriksaan dilakukan, petugas menemukan 99 batang kayu Meranti dan 344 batang kayu rimba campuran. Sungguh mengejutkan, seluruh muatan kayu olahan ini tidak dilengkapi dengan ID Barcode maupun dokumen angkut yang sah. Ini jelas merupakan pelanggaran serius terhadap regulasi yang berlaku.
“Ini jelas pelanggaran. Muatan tidak sesuai izin kapal, bahkan dokumen yang dipakai salah. Mereka menggunakan blanko kayu bulat untuk kayu olahan, ” tegas penyidik Polhut Kepri, Eko, menunjukkan betapa liciknya modus operandi para pelaku.
Pengungkapan kasus ini berawal dari kepedulian masyarakat. Laporan dari warga yang melihat kegiatan mencurigakan di dermaga, di mana kayu-kayu diturunkan dari kapal dan hendak dipindahkan ke truk, menjadi titik awal penindakan. Informasi berharga ini segera ditindaklanjuti oleh Bakamla dengan mengerahkan unsur KN Tanjung Datu-301 di bawah komando Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko.
Saat pemeriksaan di lokasi, kejanggalan muatan kapal yang tidak sesuai dengan dokumen resmi terkonfirmasi. Aparat pun segera bertindak sigap dengan menyita ratusan batang kayu tersebut sebagai barang bukti. Tindakan ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan serta Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan.
Saat ini, tim gabungan masih melakukan proses penghitungan ulang terhadap kayu sitaan untuk memastikan kesesuaiannya dengan manifest kapal. Penyelidikan juga terus dikembangkan untuk membidik pihak penerima muatan yang diduga memiliki Izin Berusaha Pengolahan Hasil Hutan (PBPHH).
Mayor Bakamla Yuhanes Antara mengapresiasi peran serta masyarakat dalam operasi ini. “Laporan warga sangat membantu. Ini komitmen bersama agar hasil hutan tidak dijarah untuk keuntungan kelompok tertentu, ” ujarnya, menekankan pentingnya sinergi antara aparat dan masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya alam. (PERS)