JAKARTA - Gelombang kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta dalam sebulan terakhir akhirnya terkuak penyebab utamanya. Berdasarkan temuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, mayoritas insiden tersebut didominasi oleh 'faktor manusia' atau human factor.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim, saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Chico Hakim menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta menaruh perhatian yang sangat serius terhadap rangkaian insiden yang mengguncang kenyamanan penumpang ini. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta secara langsung menginstruksikan agar dilakukan pendalaman mendalam terkait akar permasalahan yang terjadi.
“Dari temuannya (lebih dominan) faktor manusia atau human factor, ” kata Chico Hakim.
Lebih lanjut, Chico menjelaskan bahwa hasil investigasi tim keselamatan internal Transjakarta secara konsisten mengarah pada faktor manusia sebagai perhatian utama. Ini menjadi sinyal kuat bahwa perbaikan harus difokuskan pada aspek ini, terutama dari sisi para pramudi.
“Oleh karena itu, Transjakarta fokus memperbaiki dan memperkuat aspek faktor manusia dari sisi pramudi, ” jelas Chico.
Langkah konkret pun segera diambil. “Fokus perbaikan yang akan dilakukan adalah penguatan aspek faktor manusia pramudi, terutama melalui peningkatan pelatihan lewat Transjakarta Academy dan penguatan proses Fit To Work (FTW) untuk memastikan seluruh pramudi dalam kondisi layak saat bertugas, ” Chico menambahkan.
Menyinggung soal instruksi untuk memperketat pemeriksaan penunjang keselamatan seperti rem secara berkala, Chico menegaskan bahwa Transjakarta telah rutin melakukan hal tersebut. Hingga kini, belum ada informasi tambahan mengenai investigasi lanjutan. Namun, Transjakarta berkomitmen penuh untuk mengutamakan langkah-langkah perbaikan demi menjamin keselamatan penumpang dan seluruh pengguna jalan.
Sebelumnya, serangkaian insiden memang terjadi. Pada Sabtu (6/9) pukul 11.30 WIB, sopir Transjakarta berinisial LK (44) menabrak sebuah toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, diduga akibat kurang konsentrasi. Insiden ini menyebabkan seorang penjaga toko berinisial S (34) mengalami luka. Tak lama berselang, pada Kamis (18/9), kecelakaan lalu lintas melibatkan bus Transjakarta koridor 3 dan sebuah truk terjadi di Jalan Cideng Timur arah Harmoni, Jakarta Pusat. Puncaknya, pada Jumat (19/9) sekitar pukul 05.30 WIB, bus Transjakarta rute koridor 11 Pulo Gebang-Kampung Melayu mengalami kecelakaan di Cakung, Jakarta Timur, menabrak pengendara mobil, motor, hingga sebuah rumah toko. Sejumlah orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut, sementara ruko, mobil, dan motor mengalami kerusakan parah. (PERS)