Kediri - Tradisi tahunan Pemerintah Desa melalui Dusun Katang Desa Sukorejo Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri menggelar acara Kirab Budaya dan Nyadran Merti Dusun yang diikuti ratusan warga desa setempat mulai anak-anak, remaja dan dewasa ikut arak-arakan dengan mengenakan pakaian adat jawa mewakili masing-masing RW.
Kirab budaya dan Nyadran dengan maksud untuk melestarikan budaya jawa agar tetap dikenal oleh generasi muda agar tidak punah ditelan perkembangan zaman, Kamis (17/7/2025) pukul 07.30 WIB.
Tradisi Kirab Budaya atau arak-arakan gunungan ini di arak dari Rumah Bapak Kasun Katang menuju ke punden Agung eyang Sukodono. Kegiatan ditutup dengan melakukan ritual sesaji, doa bersama ke Makom Ki Maeso.
Kepala Desa Sukorejo Srie Ruli Triastiwie, S.P., menyampaikan tradisi kirab budaya dan Nyadran, adalah tradisi masyarakat Jawa dengan melakukan ziarah di makam leluhur, dengan kegiatan membersihkan makam, dan kenduri.
"Kirab budaya adalah bagian dari tradisi Sadranan, berupa arak-arakan yang menampilkan potensi seni dan budaya lokal, " katanya.
Selain itu, Merti Dusun adalah sebuah tradisi adat Jawa yang dilakukan sebagai wujud rasa syukur masyarakat dusun atas karunia dan rezeki yang diberikan oleh Tuhan, serta sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
"Tradisi ini juga bertujuan untuk menjaga kelestarian budaya dan mempererat tali silaturahmi antar warga, " jelasnya.
Keprihatinan kepada generasi muda yang mulai meninggalkan budayanya dan kebarat-baratan. Untuk itu, Kades Ruli menekankan, langkah yang diambil mengadakan kirab budaya dan nyadran Merti Dusun sangatlah tepat.
"Kalau bukan kita yang melestarikan budaya sendiri siapa lagi, agar edukasi tersebut yang bertujuan untuk menciptakan perubahan positif, baik dalam pengetahuan, sikap, maupun perilaku, " ungkapnya.
Terpisah, salah satu penggiat seni dan tokoh masyarakat Yudi Agung Nugraha menyampaikan, sangat respek dengan kegiatan kirab budaya dan Nyadran yang dilaksanakan tiap tahun ini perlu di lestarikan.
"Tidak hanya sekedar arak-arakan saja akan tetapi, lebih kepada rasa bersyukur sekaligus untuk mengembangkan dan menguri-uri budaya serta memperkenalkan potensi serta kearifan budaya lokal, " ucapnya.