Palabuhanratu, Sukabumi — Senin, 25 Agustus 2025 menjadi momentum penting bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah pesisir Sukabumi. Dalam kegiatan Sosialisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang digelar bersama Anggota DPR RI Komisi VII dan Badan Sosialisasi MPR RI, Iman Adinugraha, para pelaku usaha lokal diajak memahami pentingnya penerapan BSN sebagai fondasi peningkatan kualitas dan daya saing produk.
Dalam sambutannya, Iman menegaskan bahwa standardisasi bukan sekadar urusan teknis, melainkan bentuk keberpihakan terhadap pelaku usaha kecil agar mampu bersaing di pasar nasional dan internasional. Ia juga menekankan pentingnya menjaga identitas lokal dan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap produk UMKM.
“Standardisasi adalah bentuk keberpihakan terhadap pelaku usaha kecil. Produk UMKM harus berkualitas, aman, dan punya daya saing. Tapi yang lebih penting, mereka harus tetap membawa identitas lokal dan nilai-nilai kebangsaan, ” ujar Iman.
Sebagai Anggota Badan Sosialisasi MPR RI, Iman menambahkan bahwa kegiatan seperti ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai konstitusional dalam pembangunan ekonomi rakyat.
“MPR punya tugas untuk menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan. Saya ingin memastikan bahwa pembangunan ekonomi, termasuk UMKM, tetap berpijak pada semangat gotong royong, keadilan sosial, dan kemandirian, ” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Ruslan Raya, pendiri Komunitas Mata Sosial Indonesia, menyampaikan pandangannya:
"Sertifikasi halal adalah langkah strategis untuk memperkuat daya saing produk unggulan UMKM. Ini bukan sekadar memenuhi regulasi, tapi tentang membangun kepercayaan konsumen secara luas—baik di pasar lokal maupun global. Produk unggulan kita harus memiliki jaminan mutu, keamanan, dan kredibilitas. Sertifikasi halal memberi legitimasi yang dibutuhkan agar UMKM bisa menembus pasar modern dengan percaya diri. Namun, proses ini harus disertai pendampingan yang konkret, agar pelaku usaha tidak hanya siap secara teknis, tapi juga mampu menjaga konsistensi kualitas dalam jangka panjang."
Ruslan juga menekankan bahwa promosi digital dan penguatan narasi lokal adalah kunci agar produk UMKM tidak hanya laku, tetapi juga bermakna.
“UMKM kita punya kekuatan bukan hanya di produk, tapi di cerita dan nilai yang mereka bawa. Pemerintah dan komunitas harus hadir sebagai pendamping, bukan sekadar regulator. Karena kemajuan UMKM adalah cermin kemajuan masyarakat, ” jelas Ruslan.
Saya sangat mengapresiasi perjuangan Pak Iman Adinugraha yang terus konsisten mendorong kebijakan afirmatif bagi UMKM, termasuk dalam hal sosialsi BSN dan sertifikasi halal. Ini adalah bentuk keberpihakan nyata yang patut didukung bersama.