BOGOR – Impian meraih kebebasan finansial dan keleluasaan waktu melalui dunia bisnis kerap menjadi magnet bagi banyak orang. Kendali penuh atas hidup dan kesejahteraan sering digambarkan sebagai puncak kesuksesan. Namun, di balik kilau impian itu, tersimpan kenyataan pahit: perjalanan panjang yang penuh ujian mental.
Hal tersebut disampaikan pelaku usaha Sofwan Taufik dalam keterangannya, Senin (8/9/2025). Menurutnya, bisnis bukan arena bagi mereka yang mudah menyerah atau hanya mengandalkan modal semata.
“Bisnis menuntut ketangguhan untuk bangkit ketika dijatuhkan, mengabaikan cibiran, hingga menghadapi rasa sakit yang mendalam, ” ujarnya.
Sofwan menekankan, jalan membangun usaha tidak pernah mulus. Kerugian finansial, penolakan, hingga kritik pedas, kata dia, merupakan bagian tak terpisahkan dari proses.
“Saya percaya, tidak semua orang siap menghadapi badai di setiap langkahnya. Hanya mereka yang punya tekad sekuat baja yang mampu bertahan, bahkan ketika berada di ambang batas kewarasan, ” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan keberhasilan bisnis tidak semata ditentukan oleh strategi atau besaran modal. Daya tahan mental justru menjadi faktor penentu utama.
Menurut Sofwan, para pengusaha yang sukses biasanya mampu menjadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga, sekaligus mengubah tekanan menjadi energi untuk terus melangkah maju.
“Di balik gemerlap kesuksesan bisnis, terdapat ujian berat yang hanya bisa ditaklukkan dengan keteguhan hati serta keberanian menghadapi tantangan, ” tutupnya. (Hendi)
