SOLOK – Polres Solok terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan menargetkan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) melalui pembangunan Zona Integritas (ZI). Upaya ini sejalan dengan program nasional Polri yang tertuang dalam Grand Strategy Kapolri 2010–2025.
Kapolres Solok menegaskan bahwa tahun ini menjadi momentum penting atau “injury time” bagi jajaran Polres Solok untuk membuktikan kesungguhan mereka.
“Jika nanti belum berhasil meraih predikat WBK, itu berarti memang belum rezeki kita. Namun yang terpenting adalah semangat dan komitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, ” ujarnya.
Menurut Kapolres, pembangunan Zona Integritas tidak hanya sekadar meraih predikat, melainkan juga berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik yang bersih, transparan, dan profesional. Hal terpenting adalah masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari pelayanan Polri yang humanis dan bebas praktik korupsi.
Sebagai langkah inovatif, Polres Solok telah memperkuat sistem pengawasan dengan pemasangan CCTV di seluruh area pelayanan publik. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga menjadi bentuk pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran maupun penyalahgunaan wewenang oleh oknum.
Kapolres juga menekankan pentingnya pendisiplinan internal dan pencegahan dalam penegakan hukum.
“Dalam penegakan hukum, mencegah jauh lebih baik daripada melakukan penindakan. Karena itu, kami ingin membangun budaya disiplin dan integritas sejak dari internal anggota, ” tegasnya.
Dengan berbagai langkah konkret, mulai dari peningkatan disiplin, inovasi pelayanan publik, hingga penguatan pengawasan, Polres Solok optimis dapat meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi. Lebih jauh, Kapolres berharap institusinya bisa menjadi role model pelayanan publik yang transparan, akuntabel, serta berintegritas tinggi di wilayah Sumatera Barat.