Heboh! ASN Agam Diduga Ancam Pensiunan Pemko Bukittinggi Lewat Praktik Perdukunan

3 hours ago 4

AGAM – Kasus dugaan ancaman dengan cara perdukunan yang dialami seorang pensiunan Pemko Bukittinggi, Maswardi, menghebohkan kalangan ASN dan masyarakat luas di Bukittinggi maupun Kabupaten Agam.

Maswardi mengaku mendapat ancaman akan dibunuh melalui praktik santet atau tenaga batin. Dugaan ancaman itu disebut dilakukan oleh seorang ASN yang bertugas sebagai Pengawas Sekolah Dasar di Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, berinisial EH.

Merasa khawatir, Maswardi mendatangi sejumlah instansi pada Kamis (26/9/2025). Ia menyambangi Dinas Pendidikan Kabupaten Agam di Lubuk Basung, kemudian ke Inspektorat, serta menghubungi Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kabupaten Agam.

“Surat laporan sudah saya serahkan sejak 15 September 2025 lalu. Namun hingga sekarang saya belum menerima jawaban resminya, ” ungkap Maswardi kepada wartawan.

Sementara itu, Sekretaris Inspektorat Kabupaten Agam, Gusri Noval, membenarkan bahwa pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari Dinas Pendidikan.

“Hingga saat ini, Inspektorat Kabupaten Agam belum menerima jawaban ataupun tanggapan resmi dari Dinas Pendidikan terkait laporan pengaduan Maswardi, ” jelas Gusri Noval saat dihubungi melalui telepon.

Di sisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, Ardiyanti, S.E., M.M., mengakui bahwa pihaknya telah mempelajari laporan tersebut. Namun, karena sifatnya yang tidak biasa, kasus itu kemudian dilimpahkan ke BKSDM untuk penanganan lebih lanjut.

“Benar, laporan dari Pak Maswardi sudah kami terima dan kami pelajari. Karena ini masalah dugaan perilaku yang jarang kami temui, maka surat tersebut kami teruskan ke BKSDM Kabupaten Agam, ” terang Ardiyanti.

Dengan pelimpahan itu, BKSDM kini menjadi pihak berwenang untuk menindaklanjuti laporan dugaan ancaman melalui praktik perdukunan ini. Kasus tersebut pun kini tengah menunggu langkah resmi yang akan ditempuh terhadap oknum ASN berinisial EH.

Sebagai umat beragama, saya meyakini bahwa nyawa sepenuhnya adalah urusan Allah. Namun demikian, saya berharap agar yang bersangkutan segera menghentikan praktik perdukunan tersebut. Meskipun saya pribadi tidak mempercayai hal-hal yang berbau syirik, keluarga kami merasa sangat tidak nyaman karena foto-foto kami dicuri dan berada di tangan dukun, bahkan jumlahnya mencapai empat orang.(**)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |