Kakanwil Kemenag Jateng Melaunching  MAS-EKODAYA di Masjid Nur Sulaiman Banyumas

3 hours ago 1

BANYUMAS - Cahaya pagi memantul dari dinding tua Masjid Agung Nur Sulaiman, menyinari langkah-langkah awal gerakan besar yang lahir dari hati umat. MAS-EKODAYA, Masjid Berbasis Sosial, Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya. Sebuah program unggulan Kementerian Agama Kabupaten Banyumas yang kini resmi diluncurkan untuk menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat keberdayaan umat, Selasa pagi (24/06/2025).

Dalam acara yang penuh khidmat, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Dr. H. Saiful Mujab, hadir langsung untuk meresmikan program ini, didampingi para tokoh lintas agama, pejabat publik, ASN Kemenag, ormas Islam, dan masyarakat luas.

Rangkaian acara dipandu oleh MC Inung, kebanggaan dan andalan Kemenag Banyumas, yang dengan pantun-pantun puitisnya berhasil menghadirkan suasana hidup namun tetap hikmat dan menggugah hati.

Kemeriahan acara dimulai dengan penampilan cucuk lampah oleh Wahyu Miftahul Jannah, siswi kelas 5 MIN 1 Banyumas yang dengan anggun dan percaya diri menyambut kedatangan rombongan kehormatan. Penampilannya mengundang apresiasi langsung berupa uang saku dari Kakanwil dan para tamu undangan, sebagai bentuk dukungan terhadap talenta muda Islami.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan doa bersama, memohon keberkahan bagi gerakan ini. Puncak seremoni launching ditandai dengan:

Pemukulan bedug oleh Kakanwil Kemenag Jateng dan Camat Banyumas (mewakili Bupati), Diiringi tabuhan seni bedug dan musik kentongan khas Banyumasan,

Dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur dan semangat berbagi dari masjid untuk umat.

“Dentuman bedug bukan hanya tradisi, tetapi panggilan. Panggilan untuk bangkit dari masjid, membangun umat, menyatukan langkah, menghidupkan cinta, ” tutur Dr. H. Ibnu Asaddudin, M.Pd, Kepala Kankemenag Banyumas.

Dalam sambutan Bupati Banyumas yang dibacakan oleh Camat Banyumas Oka Yudhistira P, ditegaskan bahwa:

“MAS-EKODAYA adalah program inovatif. Masjid harus menjadi pusat sinergi antara nilai-nilai keimanan dan kebutuhan sosial umat. Kami mendukung penuh pelaksanaannya, " ungkapnya. 

Sebagai Koordinator Pelaksana Program MAS-EKODAYA, Dr. H. Afifuddin Idrus (Kasi Bimas Islam) juga menyampaikan penegasan:

“Masjid yang berdaya harus berdampak. Tidak hanya di bidang ibadah, tetapi juga pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. MAS-EKODAYA lahir sebagai ikhtiar kita bersama agar masjid tidak sekadar tempat sujud, tapi tempat umat bangkit.”

“Kita akan terus menyinergikan program ini dengan semangat pengabdian dan profesionalitas, agar menjadi model nasional dari Banyumas, ” tegasnya.

Dalam semangat kolaborasi lintas sektor, berbagai instansi dan mitra strategis menyatakan dukungan dan kesiapan bersinergi untuk menyukseskan MAS-EKODAYA sesuai tugas dan fungsi yang diamanatkan oleh regulasi dan ketentuan perundang-undangan, BAZNAS dalam pemberdayaan zakat dan ekonomi umat,  

Begitu juga BPJS Ketenagakerjaan dalam perlindungan sosial peserta BPJS Tak aktif unsur jamaah dan takmir juga marbot, BSI Purwokerto dalam layanan keuangan syariah dan literasi umat, Dinas Kesehatan dalam penguatan Pos Kesehatan Masjid,  

Dan seluruh OPD Pemkab Banyumas yang menyatakan keterbukaan dan kesiapan untuk bersinergi secara konkret.

Masjid Agung Nur Sulaiman sendiri kini telah menjadi prototipe hidup MAS-EKODAYA. Di bawah kepemimpinan Wahyu Sukimam, masjid ini hidup 24 jam, memberi layanan air minum gratis, penginapan jamaah, wifi, pelatihan keterampilan, produksi air RO, santunan sosial, serta edukasi sejarah dan budaya Islam.

“Kami membangkitkan masjid ini dengan air mata dan doa. Kini masjid ini berdiri, menyapa umat, dan menjadi rumah yang selalu terbuka, ” ucap Wahyu Sukimam dengan penuh haru.

Sebanyak 82 takmir masjid peserta pelatihan dan 23 pelaku UMKM binaan menyatakan kesiapan untuk menjadi pelopor gerakan MAS-EKODAYA di seluruh penjuru Banyumas. Acara ditutup dengan penyerahan santunan Muharram dan doa khusyuk, melambangkan kasih sayang dan keberkahan dari masjid untuk umat.

“MAS-EKODAYA adalah cahaya dari Banyumas. Masjid yang tidak hanya menyinari malam dengan azan, tapi juga menerangi siang dengan solusi. Ia adalah ruh yang membumi, dari iman menuju peradaban, ” pungkas Dr. H. Saiful Mujab.

Dari gema bedug, lantunan doa, potongan tumpeng, hingga pantun-pantun MC Inung yang menggugah, peluncuran MAS-EKODAYA menjadi bukti: masjid bukan lagi bangunan yang diam, tapi nadi umat yang terus bergerak. Dari Banyumas, nur itu menyala untuk negeri.

(Djarmanto - YF2DOI)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |