PANGKEP SULSEL– Komunitas Pemersatu Seniman Sulawesi Selatan (KAPASS) Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Pangkajene Kepulauan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di sekretariat barunya, Minggu (21/9/2025). Acara ini berlangsung di Jalan Andi Mappe, Bonto Gelang, Kecamatan Bungoro, sekaligus menjadi momentum peresmian sekretariat DPK KAPASS Pangkep.
Kegiatan tersebut dihadiri berbagai kalangan, termasuk Kepala Kelurahan Samalewa, Tawakkal, yang turut memberikan dukungan moral atas langkah KAPASS dalam memperkuat peran seniman di wilayah Pangkep. Kehadiran pemerintah setempat menjadi bukti bahwa komunitas seniman memiliki posisi penting dalam pembangunan sosial dan budaya daerah.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan shalawat Nabi oleh majelis taklim, menciptakan suasana religius dan penuh hikmah. Para anggota KAPASS bersama tamu undangan khusyuk mengikuti rangkaian kegiatan sebagai bentuk rasa cinta kepada Rasulullah SAW.
Menurut Ketua DPK KAPASS Pangkep, Syamsuddin Tiro, kegiatan ini bukan sekadar perayaan Maulid Nabi, tetapi juga momentum mempererat silaturahmi antar seniman dan masyarakat. “Kami berharap keberadaan sekretariat ini menjadi wadah bersama untuk melahirkan karya seni yang bermanfaat, sekaligus memperkuat ukhuwah Islamiyah, ” ujarnya.
Ia menambahkan, seniman tidak hanya berkarya untuk hiburan, tetapi juga mampu menjadi corong dakwah dan penyebar nilai-nilai kebaikan. Seni yang bernuansa Islami, kata Syamsuddin, dapat menjadi sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan moral kepada masyarakat luas.
Kepala Kelurahan Samalewa, Tawakkal, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas langkah KAPASS. Menurutnya, kehadiran komunitas seniman dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga kebudayaan lokal sekaligus memperkuat nilai religius masyarakat. “Kami mendukung penuh kegiatan positif seperti ini, semoga sekretariat yang baru membawa semangat baru bagi para seniman, ” ucapnya.
Selain diisi dengan doa bersama dan tausiah, acara Maulid Nabi tersebut juga menampilkan lantunan syair-syair religius khas Bugis-Makassar yang dibawakan oleh anggota KAPASS. Penampilan itu disambut antusias para hadirin, menunjukkan kekayaan tradisi seni yang berpadu dengan nilai keagamaan.
Bagi KAPASS, peresmian sekretariat di Bungoro diharapkan menjadi titik awal berkembangnya berbagai program seni dan budaya yang bernilai positif. Ke depan, sekretariat ini akan difungsikan sebagai pusat kegiatan, diskusi, hingga pelatihan bagi para seniman lokal.
Dengan semangat kebersamaan, KAPASS Pangkep bertekad menjadikan seni sebagai media perekat masyarakat. Momentum peringatan Maulid Nabi sekaligus peresmian sekretariat ini menjadi bukti nyata bahwa seni, budaya, dan nilai religius dapat berjalan beriringan, membawa manfaat bagi umat dan daerah. ( Herman Djide)